Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat untuk Indonesia memperkuat kerja sama di bidang pendidikan melalui program beasiswa.

"Kita akan tukar menukar pandangan, pendapat, mahasiswa dan dosen serta program beasiswa antara Indonesia dan Amerika Serikat," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj usai menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph Donovan  di Jakarta, Senin.

Pertukaran mahasiswa dan dosen serta program beasiswa sektor pendidikan tersebut juga memiliki tujuan agar berbagai budaya di Tanah Air dapat terus dikenal oleh masyarakat di negeri Paman Sam, ujarnya.

Selama ini, kata dia, program beasiswa yang diberikan oleh Amerika Serikat kepada Indonesia disalurkan melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Namun, ke depan PBNU mengupayakan beasiswa AS itu langsung disalurkan ke organisasi Islam tersebut.

"Seperti Al-Azhar Mesir itu setiap tahun memberikan jatah 50 orang untuk pesantren, termasuk Maroko dan Turki," kata dia.

Meskipun demikian, PBNU menegaskan tidak akan menghambat program beasiswa yang diberikan Kedubes Amerika Serikat melalui pemerintah Indonesia. Namun, KH Said Aqil Siradj tetap mengupayakan hal yang sama juga dilakukan ke organisasi Islam itu secara langsung tanpa perantara.

Sementara itu, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph Donovan mengatakan pertemuan dengan pengurus PBNU salah satunya membahas kemajuan pendidikan.

"Kita bahas upaya meningkatkan pertukaran pendidikan salah satunya membantu Universitas Nahdlatul Ulama untuk bisa membangun hubungan dengan Universitas di Amerika Serikat," katanya.

Program beasiswa dan pertukaran mahasiswa antara Amerika Serikat dan Indonesia tersebut memiliki tujuan agar kedua negara semakin maju di sektor pendidikan dan kebudayaan.

Pewarta: Muhammad Zulfikar

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019