Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginstruksikan untuk membaca doa Qunut Nazilah atas tragedi setahun serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina dan meningkatnya situasi di Timur Tengah.
Instruksi tersebut tertuang di dalam edaran Nomor 2523/PB.01/A.I.01.47/99/10/2024 saat Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah di Lantai 8 Gedung PBNU di Jakarta Pusat.
"Mencermati eskalasi konflik di Timur Tengah setelah satu tahun berlangsungnya serbuan Israel ke Palestina, dengan ini kami sampaikan bahwa PBNU dalam Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah pada tanggal 3 Rabiul Akhir 1446 H/6 Oktober 2024 M antara lain memutuskan: satu, menginstruksikan kepada seluruh warga Nahdlatul Ulama untuk menggalakkan kembali pelaksanaan Qunut Nazilah," demikian surat edaran PBNU yang diterima di Jakarta, Kamis.
Surat edaran berbentuk imbauan tersebut ditandatangani oleh Rais Aam KH Miftachul Akhyar, Katim Aam KH Ahmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Sekretaris Jenderal PBNU H. Saifullah Yusuf.
Dalam edaran tersebut terdapat pula pedoman yang perlu dilakukan oleh warga NU dan masyarakat pada umumnya, seperti doa Qunut Nazilah agar dibaca pada rakaat terakhir dalam setiap shalat fardhu, termasuk pada Shalat Jumat.
Kemudian, doa Qunut Nazilah tersebut tidak didahului dengan Doa Qunut yang pada umumnya dibaca waktu Shalat Shubuh. Khusus ketika dibaca dalam Shalat Shubuh, maka doa Qunut Nazilah dibaca setelah doa Qunut Subuh.
Selain itu, PBNU juga mendoakan agar Pemerintah Republik Indonesia senantiasa diberikan kekuatan untuk secara terus menerus berkontribusi dalam mengupayakan penyelesaian yang adil atas konflik Israel dan Palestina sesuai hukum dan kesepakatan internasional yang ada.
Tidak hanya itu, PBNU juga mengajak seluruh warga NU menggalang dana kemanusiaan guna membantu warga Palestina, termasuk menyisihkan sebagian dana Infaq Jumat untuk kemudian disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shaqadah Nahdlatul Ulama (NU Care-LAZISNU).
Hal itu merupakan bagian dari solidaritas kemanusiaan dan perwujudan ukhuwah basyariyah (human fraternity).
Berita Terkait
Yenny Wahid: PBNU dan PKB harus merekat kembali
9 Oktober 2024 16:33
Gus Yahya: PBNU tak halangi siapapun untuk maju dalam pilkada
9 Oktober 2024 13:39
Wasekjen PBNU mita jurnalis Nahdliyin mengorbitkan para kiai muda NU
20 September 2024 09:24
PBNU nilai kunjungan Sri Paus jadi kontranarasi terhadap radikalisme
12 September 2024 09:28
Ketum PBNU sambangi istana bahas konsesi tambang hingga investasi IKN
22 Agustus 2024 11:51
PBNU panggil Muhaimin Iskandar Pada Rabu esok
20 Agustus 2024 14:55
Wapres siap jadi juru damai konflik yang melibatkan PKB-PBNU
7 Agustus 2024 15:56
Pansus PBNU akan temui Wapres Ma'ruf Amin
5 Agustus 2024 20:23