Pangkalpinang (Antara Babel) - Produksi cabai besar di Provinsi Bangka Belitung (Babel), mengalami peningkatan pada 2013 yaitu menjadi sebesar 3.635,60 ton atau naik 12,61 persen dibanding pada 2012 yang sebesar 3.228,40 ton.
"Peningkatan produksi cabai besar tersebut terjadi di Pulau Bangka dan Belitung yaitu masing-masing 332 ton dan 72,50 ton," kata Kepala Badan Pusat Statistik Babel, Herum Fajarwati di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan, dalam periode 2011-2013 produksi tertinggi di Pulau Bangka terjadi pada 2013 yaitu sebesar 2,729,40 ton sedangkan produksi tertinggi di Belitung terjadi pada 2011 sebesar 912,70 ton.
"Luas panen tertinggi di Pulau Bangka terjadi pada 2012 yaitu seluas 400 hektare, sedangkan di Belitung terjadi pada 2011 yaitu seluas 78 hektare," ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, produksi cabai rawit di Babel pada 2013 juga mengalami kenaikan yaitu menjadi sebesar 3.350,70 ton atau naik 16,62 persen dibanding pada 2012 sebesar 2.873,10 ton.
"Kenaikan produksi cabai rawit periode 2012-2013 terjadi di Pulau Bangka sebesar 368,10 ton atau 17,95 persen dan di Belitung sebesar 109,50 ton atau 13,32 persen," ujarnya.
Ia mengatakan, persentase produksi cabai rawit pada 2013 di Bangka sebesar 72,19 persen dan di Belitung sebesar 27,81 persen.
"Hal itu menunjukkan bahwa sejak 2011-2013 Bangka masih menjadi sentra produksi cabai rawit dibanding Belitung," ujarnya.
Ia mengatakan, pada 2013 produksi cabai rawit tertinggi di Bangka yaitu sebesar 2.418,90 ton, sedangkan di Belitung sebesar 931,80 ton.
"Luas panen tertinggi di Bangka terjadi pada periode 2011-2012 yaitu seluas 383 hektare, sedangkan di Belitung terjadi pada 2011 yaitu seluas 109 hektare," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
"Peningkatan produksi cabai besar tersebut terjadi di Pulau Bangka dan Belitung yaitu masing-masing 332 ton dan 72,50 ton," kata Kepala Badan Pusat Statistik Babel, Herum Fajarwati di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan, dalam periode 2011-2013 produksi tertinggi di Pulau Bangka terjadi pada 2013 yaitu sebesar 2,729,40 ton sedangkan produksi tertinggi di Belitung terjadi pada 2011 sebesar 912,70 ton.
"Luas panen tertinggi di Pulau Bangka terjadi pada 2012 yaitu seluas 400 hektare, sedangkan di Belitung terjadi pada 2011 yaitu seluas 78 hektare," ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, produksi cabai rawit di Babel pada 2013 juga mengalami kenaikan yaitu menjadi sebesar 3.350,70 ton atau naik 16,62 persen dibanding pada 2012 sebesar 2.873,10 ton.
"Kenaikan produksi cabai rawit periode 2012-2013 terjadi di Pulau Bangka sebesar 368,10 ton atau 17,95 persen dan di Belitung sebesar 109,50 ton atau 13,32 persen," ujarnya.
Ia mengatakan, persentase produksi cabai rawit pada 2013 di Bangka sebesar 72,19 persen dan di Belitung sebesar 27,81 persen.
"Hal itu menunjukkan bahwa sejak 2011-2013 Bangka masih menjadi sentra produksi cabai rawit dibanding Belitung," ujarnya.
Ia mengatakan, pada 2013 produksi cabai rawit tertinggi di Bangka yaitu sebesar 2.418,90 ton, sedangkan di Belitung sebesar 931,80 ton.
"Luas panen tertinggi di Bangka terjadi pada periode 2011-2012 yaitu seluas 383 hektare, sedangkan di Belitung terjadi pada 2011 yaitu seluas 109 hektare," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014