PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung berkomitmen memperkuat sistem kelistrikan di Pulau Belitong baik dari sistem pembangkitan maupun dari sistem saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV untuk mendukung pariwisata dan industri di daerah itu.

"Kami akan perkuat sistem kelistrikan di Pulau Belitung ini untuk mendukung kegiatan pariwisata dan industri di sini dengan menambah kapasitas pembangkit dan jaringan," kata General Manager UIW Babel, Abdul Mukhlis di Tanjung Pandan, Kamis.

Kapasitas pembangkit akan ditingkatkan dengan membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2X15 mega watt (MW) di Belitung Timur  yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2024 (satu unit).

Selain itu, pembangkit berbahan bakar ramah lingkungan juga akan ditambah dengan membangun pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) tersebar dengan total kapasitas 2 MW pada tahun 2020 dan 3 MW di tahun 2024.

Sementara itu, bekerjasama dengan pemerintah daerah Kabupaten Belitung, PLN baru saja mengoperasikan pembangkit listrik tenaga bionabati (PLTBn) berkapasitas 5 MW. Pembangkit ini adalah pembangkit listrik berbasis minyak kelapa sawit murni atau biasa disebut CPO (crude palm oil) pertama di Indonesia.

Di sisi jaringan, PLN akan menambah jalur SUTT dan gardu induk (GI) untuk mengevakuasi daya yang dibangkitkan dengan tingkat keandalan yang lebih tinggi. Saat ini Pulau Belitung dihubungkan dengan jaringan SUTT 70 kV dari GI Suge ke GI Dukong.

Ke depan akan dibangun jaringan SUTT 70 kV dari Dukong ke Manggar yang ditargetkan operasi pada tahun akhir Desember 2019 dan dari Dukong ke Tanjung Tinggi yang ditargetkan beroperasi pada 2021.

"Harapan kami ke depan, Belitong bisa menjadi satu kesatuan sistem kelistrikan yang terhubung dari Kabupaten Belitung ke Belitung Timur," ujar Mukhlis.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019