Komisi VI DPR RI mengusulkan RDP dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), karena komoditi harga lada yang terus merosot, sehingga banyak petani lada mengalami frustasi untuk bertanam lada.

"Harga lada pada saat ini semakin rendah, sebagai Anggota Komisi VI, saya tergerak untuk turun bagaimana ikut andil dalam penyelesaian permasalahan harga lada di Babel ini," kata anggota Komisi VI DPR RI, Bambang Patijaya di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan, karena harga lada di Babel terus menurun, petani lada menyalahkan pemerintah daerah yang tidak serius mengurus tata kelola perniagaan lada.

Menanggapi hal tersebut, pihaknya mengambil sikap dan mengusulkan agar melakukan RDP (Rapat Dengar Pendapat) antara Pemprov Babel dan Anggota Komisi VI DPR RI.

"Saya mengusulkan kepada Pak Gubernur Babel Erzaldi Rosman beserta jajaran untuk bersama-sama melakukan RDP dengan Komisi VI DPR RI membahas tentang tata niaga lada," ujarnya.

Sebelum mengambil langkah untuk RDP, pihaknya sudah melakukan komunikasi intensif dengan staf khusus Ketua Tim Pengawas Tatakelola Lada (TPTL) Babel yakni Zaidan, agar Gubernur Babel berkirim surat kepada pimpinan Komisi VI untuk segera diatur jadwal RDP dengan Komisi VI.

"Kita harus mencari tau apa yang menjadi pokok permasalahan harga lada. Saya yang duduk di Komisi VI akan turut andil memberikan masukan dari harga lada yang terus menurun," ujarnya.

Ia menambahkan, Komisi VI DPR RI hanya ingin mengetahui apa yang menjadi permasalahan harga lada menurun, sehingga dicarikan solusinya, karena harga lada ini berkaitan dengan harga komoditas harga internasional.

"Kita ingin tau apa pokok persoalannya. Dengan begitu, mari sama-sama kita pecahkan masalah harga lada bersama, dalam hal ini pemerintah daerah Babel dan pemerintah pusat," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019