Bank Indonesia Perwakilan Bangka Belitung mencatat perputaran uang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) hingga September 2019 mengalami perlambatan dibanding tahun sebelumnya.

"Perlambatan ini diindikasikan dari perputaran uang tunai dan non tunai yang tercermin dari penghimpunan dana masyarakat yang mengalami perlambatan dari 5,79 persen di Desember 2019 menjadi 5,48 persen pada September 2019," kata Kepala Perwakilan BI Babel, Tantan Heroika di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan, lonjakan perputaran uang tunai ini disebabkan selain karena adanya aktivitas ekonomi di Bangka Belitung juga karena adanya pengalihan pengelolaan kas titipan di Belitung yang semula dikelola oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan menjadi tanggung jawab Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Saat ini penghimpunan dana masyarakat mencapai Rp 20,61 triliun. Tahun ini dari Januari hingga September, uang tunai yang masuk dan keluar dari BI itu sekitar Rp 6 triliun. Dibandingkan dengan tahun lalu ada lonjakan 81,49 persen," ujarnya.

Tepat diusia Babel ke-19 tahun terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi, yang disebabkan melambatnya perekonomian global dunia, faktor dari perang dagang Amerika Serikat dan China.

"Akibat menurunnya ekonomi dunia, berimbas terhadap harga-harga komonditi andalan Babel seperti timah dan lada begitu pula sawit dan karet, belum lagi investasi yang mengalami perlambatan, sehingga tahun ini kendati ekonomi kita tumbuh, tapi melambat," ujarnya.

Ditahun 2020 Babel dihadapi tantangan cukup berat untuk meningkatkan  pertumbuhan ekonomi. Untuk itu harus ada terobosan-terobosan yang dilakukan seperti hilirisasi timah, lada dan komoditi lainya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019