Badan Pusat Statistik mencatat Kota Pangkalpinang, Babel, pada November 2019 mengalami deflasi 0,82 persen atau terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 145,58 pada Oktober 2019 menjadi 144,39, karena penurunan harga bahan makanan dan jasa keuangan.

"Tingkat inflasi tahun kalender Januari hingga November 2019 sebesar 1,92 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, Babel, Senin.

Ia mengatakan deflasi di Kota Pangkalpinang terjadi, karena penurunan harga kelompok bahan makanan 2,93 persen dan transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,10 persen.

Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks yaitu makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,09 persen, perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,04 persen, sandang 0,10 persen, kelompok kesehatan 0,03 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen.

"Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada November 2019, di antaranya ikan kerisi, ikan dencis, ikan hapau, ikan tenggiri, cumi-cumi, pir, ikan tongkol, cabai rawit, udang basah dan bayam," ujarnya.

Sementara itu, komoditas yang mengalami peningkatan harga, antara lain bawang merah, beras, daging ayam ras, jeruk, mie kering instan, daging babi, tekwan, tomat sayur, rokok putih, dan minyak goreng.

Menurut dia, pada November tahun ini dari 7 kelompok pengeluaran, lima kelompok memberikan sumbangan inflasi dan dua kelompok memberikan andil/sumbangan terhadap deflasi. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,83 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.

Sedangkan kelompok yang memberikan andil inflasi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,02 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,01 persen, kelompok sandang sebesar 0,004 persen, kesehatan 0,001 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,001 persen.

"Perkembangan harga berbagai komoditas pada November 2019 secara umum menunjukkan adanya penurunan, karena pasokan berbagai kebutuhan pokok khususnya bahan pangan dari luar daerah berjalan lancar," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019