Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan pada Februari 2024 tidak ada aktivitas ekspor timah dari Kepulauan Babel, sehingga nilai ekspor daerah itu turun hingga 37,02 persen.
"Nilai ekspor Babel pada Februari tahun ini sebesar 18,76 juta dolar Amerika Serikat atau turun 37,02 persen dibandingkan bulan sebelumnya 29,79 juta dolas AS," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan penurunan ekspor Provinsi Kepulauan Babel ini, karena tidak adanya aktivitas ekspor komoditas timah pada Februari 2024. Sementara itu, ekspor komoditas nontimah tercatat sebesar 18,76 juta dolar AS atau juga turun 37,02 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Apabila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu (y-on-y), nilai ekspor Februari 2024 mengalami penurunan sebesar 83,33 persen dibandingkan Februari 2023.
"Penurunan nilai ekspor didorong oleh turunnya ekspor timah sebesar 100 persen dan ekspor nontimah sebesar 40,09 persen," katanya.
Ia menyatakan dari lima komoditas utama ekspor nontimah, peran komoditas lemak dan minyak hewan, nabati masih mendominasi. Nilai ekspor golongan ini pada Januari-Februari 2024 adalah sebesar 34,23 juta dolar AS
"Nilai ini turun sebesar 19,93 persen terhadap bulan lalu (c-to-c). Pada Januari hingga Februari 2024, ekspor lemak dan minyak hewan nabati berperan sebesar 70,52 persen atau dengan kata lain komoditas ini merupakan komoditas yang paling mendominasi ekspor nontimah," katanya.
Komoditas ekpor nontimah unggulan kedua pada Februari 2024 adalah kopi, teh, rempah-rempah dengan total nilai sebesar 4,59 juta dolar AS atau 9,46 persen. Komoditas ikan dan udang dengan total nilai sebesar 3,52 juta dolar AS atau 7,25 persen.
"Malaysia menempati urutan pertama pangsa ekspor nontimah pada Januari-Februari 2024 dengan nilai 12,57 juta dolar AS dan peran Malaysia dalam ekspor nontimah sebesar 25,90 persen," katanya.