Pusat perekonomian masyarakat Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dilanda banjir dan digenangi air setinggi 30 hingga 50 centimeter, setelah hujan lebat mengguyur ibukota provinsi itu.

"Kami merugi karena air setinggi 30 hingga 50 centimeter mengenangi jalan-jalan utama," kata salah seorang pengusaha elektronik, Wendi di Jalan Gedung Nasional Pangkalpinang, Senin.

Ia mengemukakan hujan lebat sekitar pukul 11.30 WIB hingga 12.30 WIB mengakibatkan perekonomian dan perdagangan masyarakat di pusat Kota Pangkalpinang ini digenangi air.

"Kami terpaksa memberi palang jalan utama ini, agar kendaraan tidak mogok saat melewati banjir ini," ujarnya.

Ia berharap pemerintah kota untuk segera mengatasi masalah banjir dan genangan air ini, karena mengganggu ekonomi masyarakat.

"Hujan turun selama satu jam sudah mengakibatkan banjir di mana-mana, apalagi hujan turun berjam-jam mungkin seluruh pertokoan, hotel, swalayan dan rumah warga terendam banjir," ungkapnya.

Demikian juga, Dedi pemilik kios telepon genggam mengaku menutup kios dan menyelamatkan barang dagangannya, karena banjir.

"Kami tidak mau mengambil resiko, kalau air terus naik maka dapat dipastikan handphone yang dipajang di lemari kaca terendam banjir," katanya.

Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel, Mikron Antariksa mengatakan pusat perekonomian masyarakat Kota Pangkalpinang merupakan daerah langganan banjir selama musim hujan.

Daerah langganan banjir di Kota Pangkalpinang tersebar di sembilan kelurahan di antaranya Kelurahan Rangkui, Kacang Pedang, Batin Tikal, Pasar Pagi, SPBU Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Gedung Nasional, Parit Lalang, Bukit Sari dan Kampung Keramat.

"Daerah ini merupakan daerah langganan banjir selama musim hujan dan ditambah pasang air laut yang cukup tinggi berkisar 1,9 hingga dua meter dan kondisi saluran air yang kurang baik mengakibatkan air hujan meluap ke pemukiman dan fasilitas umum seperti jalan, SPBU, kantor pelayanan publik dan pusat perbelanjaan masyarakat," jelasnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019