Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berhasil mengembangkan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di kawasan padat penduduk di Lingkungan Nelayan II Sungailiat.

Bupati Bangka, Mulkan di Sungailiat, Jumat, program Kotaku dilakukan meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan untuk mendukung perwujudan permukiman perkotaan yang layak huni, produktif, dan berkelanjutan.

Program Kotaku yang dipusatkan di Lingkungan Nelayan II Sungailiat dengan membangun jembatan dan sejumlah infrastruktur lainnya kata bupati karena lingkungan jumlah permukiman penduduk cukup padat dibandingkan lingkungan lain di Kota Sungailiat.

"Program Kotaku yang dicanangkan oleh pemerintah pusat ini diharapkan mampu menata kenyamanan, keamanan dan keindahan di kawasan padat penduduk," jelasnya.

Menurutnya, program Kotaku dengan melakukan berbagai kegiatan pembangunan merupakan awal dari upaya pembenahan kawasan pemukiman yang kurang layak.

"Keberhasilan mewujudkan program ini atas kerja sama pemerintah dari pusat dan daerah termasuk dukungan penuh dari masyarakat setempat," jelas bupati.

Sekretaris Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bangka, Vini Awilia mengatakan, dalam pengembangan program Kotaku menelan anggaran mencapai Rp2 miliar.

"Dana tersebut bersumber dari dana dari Bank Dunia dan dana alokasi khusus (DAK)," jelasnya.

Dia mengatakan, dana yang bantuan dari Bank Dunia tersebut untuk kegiatan pembangunan rumah swadaya sejumlah 29 sedangkan anggaran DAK untuk pembangunan rumah layak huni sebanyak 87 unit.

Pembangunan sarana pemenuhan kebutuhan dasar seperti air bersih juga dikembangkan di kawasan itu bersumber bantuan tanggung jawab Sosial Perusahaan atau "Corporate Social Responsibility" (CSR) BUMN dari PT. Timah, LKBN ANTARA hadir untuk negeri.

Pewarta: Kasmono

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019