Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Catatan Sipil, dan Keluarga Berencana (DP3ACSKB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terus meningkatkan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi melalui Forum Group Discussion (FGD) untuk memberi akses yang sama bagi perempuan.
"Ini adalah langkah awal dari pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi melalui pembangunan industri rumahan," kata Kepala Dinas DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Susanti, di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, ketidakberdayaan perempuan menembus akses ekonomi kreatif berimplikasi terhadap kesejahteraan masyarakat.
"Oleh sebab itu, upaya percepatan pembangunan ekonomi berbasis wirausaha perempuan perlu dukungan seluruh stakeholder dan dilaksanakan secara bersinergi antar lembaga terkait," ujarnya.
Program pengembangan industri rumahan merupakan salah satu wujud komitmen pemerintah dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan.
Keterlibatan kaum perempuan di bidang ekonomi merupakan upaya nyata dalam rangka menciptakan pemerataan pembangunan dan ketahanan keluarga.
"Perempuan berhak untuk mendapatkan akses yang sama dalam sektor ekonomi. Melalui FGD ini pihaknya memetakan masalah serta mencari solusi terhadap pembangunan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Melati Erzaldi, mengungkapkan beberapa waktu lalu Pemerintah Provinsi Bangka Belitung telah menandatangani kerjasama dengan UN Women dalam rangka mendirikan pusat pendidikan dan keterampilan bagi kaum perempuan di Bangka Belitung.
Salah satu gagasan programnya adalah sekolah perempuan. Kaum perempuan di Bangka Belitung nantinya akan diberikan pendidikan dan pemberdayaan terutama di bidang ekonomi. Setelah itu, perempuan yang sudah berdaya ekonomi akan digiring ke Lembaga OK OCE Indonesia agar lebih kuat.
"Nanti perempuan yang sudah berdaya ekonomi ini bersama PKK Provinsi Bangka Belitung akan dijadikan mitra kerjasama pemerintah dalam membangun ekonomi Bangka Belitung," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Ini adalah langkah awal dari pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi melalui pembangunan industri rumahan," kata Kepala Dinas DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Susanti, di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, ketidakberdayaan perempuan menembus akses ekonomi kreatif berimplikasi terhadap kesejahteraan masyarakat.
"Oleh sebab itu, upaya percepatan pembangunan ekonomi berbasis wirausaha perempuan perlu dukungan seluruh stakeholder dan dilaksanakan secara bersinergi antar lembaga terkait," ujarnya.
Program pengembangan industri rumahan merupakan salah satu wujud komitmen pemerintah dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan.
Keterlibatan kaum perempuan di bidang ekonomi merupakan upaya nyata dalam rangka menciptakan pemerataan pembangunan dan ketahanan keluarga.
"Perempuan berhak untuk mendapatkan akses yang sama dalam sektor ekonomi. Melalui FGD ini pihaknya memetakan masalah serta mencari solusi terhadap pembangunan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Melati Erzaldi, mengungkapkan beberapa waktu lalu Pemerintah Provinsi Bangka Belitung telah menandatangani kerjasama dengan UN Women dalam rangka mendirikan pusat pendidikan dan keterampilan bagi kaum perempuan di Bangka Belitung.
Salah satu gagasan programnya adalah sekolah perempuan. Kaum perempuan di Bangka Belitung nantinya akan diberikan pendidikan dan pemberdayaan terutama di bidang ekonomi. Setelah itu, perempuan yang sudah berdaya ekonomi akan digiring ke Lembaga OK OCE Indonesia agar lebih kuat.
"Nanti perempuan yang sudah berdaya ekonomi ini bersama PKK Provinsi Bangka Belitung akan dijadikan mitra kerjasama pemerintah dalam membangun ekonomi Bangka Belitung," ujarnya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020