Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar rakor dan penyusunan program kerja Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan tema "Menuju DAS Sehat".
"Saat ini perusakan DAS lebih banyak jumlahnya daripada perbaikan. Berarti ini ada suatu masalah yang harus diselesaikan dan utamakan tindakan antisipasi jangan sampai rusak, memang untuk implementasinya tidak gampang," kata Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Cheppy Nugraha di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, untuk menyelamatkan DAS harus mengandalkan kerja sama yang kompak dan diisi oleh orang yang betul-betul peduli akan lingkungan.
Melalui rapat ini diharapkan dapat menentukan fokus program kerja dan menentukan sumber anggaran yang jelas agar program kerja bisa terlaksana secara efektif dan efisien serta menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan bisa diimplementasikan.
"Anggaran bisa menjadi salah satu kendala yang perlu dibahas. Kita bisa cari anggaran OPD atau melalui CSR perusahaan yang ada di Bangka Belitung misalnya PT Timah, perkebunan sawit, dan kita juga harus menentukan outcome," ujarnya.
Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Bangka Belitung, Fadhillah Sabri, mengatakan, lima isu strategis yang akan dibahas pada rapat ini yaitu DAS kritis berjumlah 159 dari 433 dan yang harus dipertahankan 244 DAS.
Banjir masih menjadi isu penting, penambangan liar di sepadan sungai masih sangat masif, belum ada model pemulihan DAS yang dapat dijadikan contoh dan jumlah relawan yang masih sedikit.
Pada rapat forum DAS Bangka Belitung ini juga akan menentukan program kerja dari lima komisi Forum DAS, diantaranya Komisi A dengan tugas dan fungsi perencanaan, penelitian, dan pengembangan.
Komisi B pemanfaatan DAS dan pemberdayaan masyarakat, Komisi C pelatihan dan pengembangan pengelolaan DAS, Komisi D pengawasan, pembinaan, dan pengendalian.
Komisi E berisi relawan lingkungan yang berjumlah 20 korps dan masing-masing korps beranggotakan kurang lebih 20 orang yang merupakan ujung tombak pemulihan DAS.
Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Marwan, menambahkan, tahun 2020 ini Dishut akan melakukan gerakan menanam 640.000 mangrove dan gerakan menanam jambu mete sebanyak 500.000 batang.
Gerakan ini sudah dicanangkan pada Juli nanti pada peringatan Hari Mangrove Sedunia, namun awal Februari ini sudah dimulai dan launching di Belitung, selanjutnya tiap Jumat juga akan dilakukan gerakan menanam ini.
"Gerakan ini puncaknya pada Juli nanti kita akan memecahkan rekor MURI dengan menanam kurang lebih 650.000 mangrove bersinergi dengan pecinta lingkungan dan Forum DAS ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Saat ini perusakan DAS lebih banyak jumlahnya daripada perbaikan. Berarti ini ada suatu masalah yang harus diselesaikan dan utamakan tindakan antisipasi jangan sampai rusak, memang untuk implementasinya tidak gampang," kata Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Cheppy Nugraha di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, untuk menyelamatkan DAS harus mengandalkan kerja sama yang kompak dan diisi oleh orang yang betul-betul peduli akan lingkungan.
Melalui rapat ini diharapkan dapat menentukan fokus program kerja dan menentukan sumber anggaran yang jelas agar program kerja bisa terlaksana secara efektif dan efisien serta menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan bisa diimplementasikan.
"Anggaran bisa menjadi salah satu kendala yang perlu dibahas. Kita bisa cari anggaran OPD atau melalui CSR perusahaan yang ada di Bangka Belitung misalnya PT Timah, perkebunan sawit, dan kita juga harus menentukan outcome," ujarnya.
Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Bangka Belitung, Fadhillah Sabri, mengatakan, lima isu strategis yang akan dibahas pada rapat ini yaitu DAS kritis berjumlah 159 dari 433 dan yang harus dipertahankan 244 DAS.
Banjir masih menjadi isu penting, penambangan liar di sepadan sungai masih sangat masif, belum ada model pemulihan DAS yang dapat dijadikan contoh dan jumlah relawan yang masih sedikit.
Pada rapat forum DAS Bangka Belitung ini juga akan menentukan program kerja dari lima komisi Forum DAS, diantaranya Komisi A dengan tugas dan fungsi perencanaan, penelitian, dan pengembangan.
Komisi B pemanfaatan DAS dan pemberdayaan masyarakat, Komisi C pelatihan dan pengembangan pengelolaan DAS, Komisi D pengawasan, pembinaan, dan pengendalian.
Komisi E berisi relawan lingkungan yang berjumlah 20 korps dan masing-masing korps beranggotakan kurang lebih 20 orang yang merupakan ujung tombak pemulihan DAS.
Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Marwan, menambahkan, tahun 2020 ini Dishut akan melakukan gerakan menanam 640.000 mangrove dan gerakan menanam jambu mete sebanyak 500.000 batang.
Gerakan ini sudah dicanangkan pada Juli nanti pada peringatan Hari Mangrove Sedunia, namun awal Februari ini sudah dimulai dan launching di Belitung, selanjutnya tiap Jumat juga akan dilakukan gerakan menanam ini.
"Gerakan ini puncaknya pada Juli nanti kita akan memecahkan rekor MURI dengan menanam kurang lebih 650.000 mangrove bersinergi dengan pecinta lingkungan dan Forum DAS ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020