Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bekerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dalam menerapkan Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) di semua sekolah menengah, agar para siswa di negeri serumpun sebalai itu lebih kreatif.

"Kita telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan UNY, guna mewujudkan siswa sekolah menengah lebih kreatif di saat pendidikan praktik kerja," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan sebagai tindak lanjut kerja sama ini, tim harus ekstra dalam melakukan persiapan pembentukan BLUD ini, agar anak-anak didik sekolah menengah lebih kreatif pada saat praktik kerja, tidak hanya ke perkantoran, pabrik, tetapi dapat langsung melakukan praktik di sekolah. Oleh karena itu, setiap sekolah diwajibkan memiliki produk unggulan yang berbeda, hal ini juga sejalan dengan program "One Gudep One Product".

"Saya beserta tim tidak mengira Babel adalah provinsi pertama yang menerapkan BLUD bagi semua sekolah menengah," ujarnya.

Menurut dia selain Babel, dua provinsi lain yang telah menerapkan BLUD seperti, Provinsi Jawa Timur yang memiliki 20 SMK dari setidaknya 2.000 SMK yang ada dan beberapa SMK di Provinsi Jawa Tengah yang telah melaksanakan BLUD.

"Untuk Bangka Belitung, saya akan mengarahkan semua SMK untuk memiliki BLUD. BLUD ini untuk memudahkan sekolah melaksanakan produksi sesuai standar industri sehingga produknya dapat dipasarkan, sebab Babel telah memiliki payung hukum," katanya.

Ia menegaskan khususnya kepada Dinas Pendidikan agar MoU yang ditandangani segera ditindaklanjuti dengan MoA agar banyak program-program yang dapat segera direalisasikan.

"Kita tidak hanya mengirim murid ke universitas sesuai dengan kebutuhan, tetapi dapat meningkatkan kemampuan para guru yang juga dilatih di UNY, khususnya Kepala Sekolah LKKS, baik LKKS SMA dan LKKS SMK yang ikut hadir hari ini. Praktek BLUD ini harus diiringi kemampuan guru sekaligus diiringi kemampuan untuk menyusun silabusnya," katanya.

Ia berharap BLUD di bawah bimbingan para guru mampu menjalankan bisnis secara profesional dan di sisi lain sebagai usaha untuk mengembangkan pendidikan.

"Dengan digiring seperti ini, karakter siswa akan terbentuk kemudian terbiasa berbisnis usai pendidikannya," katanya. 
 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020