Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyatakan terjadi kelangkaan masker di Kota Sungailiat, akibat berkurangnya distribusi dari kota pamasok.
Kepala Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan, Dinas Kesehatan Dinkes, Kabupaten Bangka, Dian di Sungailiat, Sabtu, mengatakan, kelangkaan masker yang terjadi di daerahnya akibat merebaknya isu virus COVID-19 yang terjadi beberapa bulan lalu.
"Kelangkaan masker terjadi hampir terjadi di seluruh daerah di Indonesia akibat berkurangnya distribusi dari kota pemasok seperti dari Jakarta dan kota lainnya," tambahnya.
Informasi yang dia dapat, ujar dia pabrik penyedia masker terjadi lonjakan permintaan dari daerah di seluruh Indonesia.
Tercatat, kebutuhan masker dalam kondisi normal atau sebelum isu virus COVID-19, menurut dia 4.000 bok pertahunnya, namun karena tingginya permintaan masyarakat mengakibatkan terjadi kelangkaan.
"Meluasnya isu virus COVID-19 berdampak besar pada peningkatan kebutuhan penggunaan masker di masyarakat karena semua orang ingin menjaga dirinya," katanya.
Sementara menurut penjual masker di apotek di Kota Sungailiat, Dewi, dirinya tidak menjual masker sejak 10 hari lalu atau setelah merebaknya virus COVID-19.
"Sudah banyak kosong sejak sepuluh hari yang lalu, stok benar-benar kosong dan habis," lanjutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Kepala Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan, Dinas Kesehatan Dinkes, Kabupaten Bangka, Dian di Sungailiat, Sabtu, mengatakan, kelangkaan masker yang terjadi di daerahnya akibat merebaknya isu virus COVID-19 yang terjadi beberapa bulan lalu.
"Kelangkaan masker terjadi hampir terjadi di seluruh daerah di Indonesia akibat berkurangnya distribusi dari kota pemasok seperti dari Jakarta dan kota lainnya," tambahnya.
Informasi yang dia dapat, ujar dia pabrik penyedia masker terjadi lonjakan permintaan dari daerah di seluruh Indonesia.
Tercatat, kebutuhan masker dalam kondisi normal atau sebelum isu virus COVID-19, menurut dia 4.000 bok pertahunnya, namun karena tingginya permintaan masyarakat mengakibatkan terjadi kelangkaan.
"Meluasnya isu virus COVID-19 berdampak besar pada peningkatan kebutuhan penggunaan masker di masyarakat karena semua orang ingin menjaga dirinya," katanya.
Sementara menurut penjual masker di apotek di Kota Sungailiat, Dewi, dirinya tidak menjual masker sejak 10 hari lalu atau setelah merebaknya virus COVID-19.
"Sudah banyak kosong sejak sepuluh hari yang lalu, stok benar-benar kosong dan habis," lanjutnya.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020