Sungailiat (Antara Babel) - Bangka Flora Society (BFS) melalui Pondok Anggrek Aman Man, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melakukan budidaya atau pembibitan 87 jenis anggrek asli Bangka di atas areal seluas tiga hektare dari lima hektare lahan yang tersedia.

Menurut Ketua Harian BFS, Ir Dian Rossana Anggraini di Sungailiat, Jumat, sejumlah keanekaragaman tumbuhan asli Bangka Belitung perlu dilestarikan karena terancam punah akibat faktor manusia maupun alam.

"Melihat kondisi seperti itu, kami dari sebuah organisasi kemasyarakatan melakukan budidaya atau pembibitan terhadap 87 spesies anggrek Bangka termasuk tiga spesies anggrek Bangka Belitung yakni  
anggrek Tebu/Macan (Grammatophyllum speciosum), anggrek Bulan Sumatera (Phalaenopsis sumatrana) dan anggrek Pensil  (Papilionanthe hookeriana) yang sudah dilindungi pemerintah sesuai dengan PP nomor 7 tahun 1999," katanya.

Selain tanaman anggrek, pihaknya juga melakukan pembibitan tanaman lainnya seperti, pohon petaling (Ochanostachys amentaceae Mast), pohon jurung (Ixonanthes petiolaris Bl) , pohon terentang (Campnosperma macrophylla), pohon Meranti/kelukup (Shorea evalis Bl), pohon kecapi (Sandoricum koecape Merr), pohon nyato (Palaquium rostratum Burck).

"Kemudian pohon Mempatar (Pentace triptera Mast), pohon Belangiran/Melangir (shorea belangeran Burck), Pohon Pelangas (Aporosa aurita Miq), Pohon pelawan (Tristania obovata  R.Br), Asam rawa (Mangifera similis Bl), pohon tukak (Alstonia angustifolia Wall), pohon ranggung (Santiria laevigata Bl), Pohon Medang (Alseodaphne bancana Miq) dan beberapa spesies tumbuhan lainnya yang keberadaannya sudah mengkhawatirkan," ujarnya.

Kegiatan penyelamatan dan pelestarian keanekaragaman tumbuhan ini secara rutin dan terus menerus dilakukan oleh anggota BFS dengan melibatkan generasi muda dalam hal ini siswa SD, SMP maupun SMA diajak untuk ikut melakukan persemaian dan penanaman bibit tumbuhan dalam bentuk kegiatan perkemahan guna memperkenalkan akan keberadaan keragaman tumbuhan Bangka Belitung.

Melalui kegiatan itu pula  generasi muda menjadi tahu dan mencintai akan kekayaan tumbuhan di Bangka juga dimaksudkan agar generasi mendatang dapat mengetahui lagi atau untuk mengembalikan keberadaan tumbuhan yang sempat menghilang.

"Maka inilah upaya yang kami lakukan agar kita semua nantinya dapat mengambil manfaatnya di kemudian hari," katanya.

Pewarta: Oleh Kasmono

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014