Bank Indonesia bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersinergi menggelar Internasional Halal Seminar, dengan tema "Toward Bangka Belitung as the World Class Destination for Halal Tourism".

Acara yang dihadiri lebih dari 200 tamu undangan tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) yang berlangsung hingga 29 Februari 2020.

Pada kesempatan tersebut turut hadir Deputi Gubernur, Dr. Sugeng, Gubernur Bangka Belitung, Dr. H. Erzaldi Rosman, S.E., M.M., Wakil Ketua Umum MUI Pusat, KH Muhyiddin Junaidi, MA, Direktur LPPOM MUI Pusat, Dr. Lukmanul Hakim, M.Si, Ketua MUI Bangka Belitung, Dr. Zayadi Hamzah, M.Ag, Kepala OJK Regional 7 Sumbagsel, Untung Nugroho, dan perwakilan negara sahabat dari Ukrania, Sudan, Pakistan, Jepang dan Malaysia.

"BI baik di pusat maupun daerah mendukung sepenuhnya pelaksanaan Kongres Umat Islam Indonesia yang diawali seminar halal internasional, dan berharap memiliki dampak yang baik bagi ekonomi masyarakat Babel," kata Kepala kantor Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung, Tantan Heroika. 

Dalam seminar tersebut juga dilantik Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Babel yang beranggotakan 53 orang. MES Babel yang dilantik oleh Wakil Ketua 3 MES, Dr. Sugeng, merupakan wadah bagi masyarakat yang memiliki konsep syariah dan mendorong halal tourism di Bangka Belitung.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, dalam sambutannya mengapresiasi penyelenggaraan seminar sekaligus mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, (MUI, Bank Indonesia, OJK) yang sangat peduli terhadap pengembangan produk halal. 

Menurut beliau, masih terdapat tantangan besar dalam membentuk ekosistem halal di Bangka Belitung yaitu terbatasnya pemahaman masyarakat terhadap standar halal dan perlunya dukungan terhadap kemudahan dan ketersediaan sumber pebiayaan yang halal. 

Pemerintah daerah melihat potensi industri halal masih sangat besar. Berbagai upaya telah dilakukan antara lain dengan pembentukan Berkahmart yang tersebar hingga ke desa-desa yang saat ini sudah mencapai 200 unit. 

Pemerintah daerah juga terus mendorong sertifikasi halal bagi UMKM dan memberikan insentif bagi UMKM yang sudah memperoleh sertifikasi halal. 

Gubernur Bangka Belitung juga mengapresiasi capaian inflasi Bangka Belitung pada tahun 2019 yang rendah bahkan lebih rendah dari inflasi Nasional berkat sinergi yang baik dengan Bank Indonesia dan instansi lainnya.

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua Umum MUI Pusat, KH Muhyiddin Junaidi. Dalam sambutannya, disampaikan bahwa beliau optimis islam memberikan solusi terbaik atas berbagai persoalan dengan berpegang pada nilai-nilai agama.

Dalam seminar, Deputi Gubernur, Dr. Sugeng memberikan keynote speech terkait dengan prospek pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Indonesia memiliki peluang yang besar sebagai pemain utama di halal industri baik dari sisi demand maupun supply. 

Dr. Sugeng juga menjelaskan bahwa Bank Indonesia telah menyusun framework pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang terdiri dari 3 strategi utama yaitu, pertama, penguatan ekonomi syariah, kedua, pendalaman pasar keuangan syariah dan ketiga, penguatan penelitian, kajian dan pendidikan di bidang syariah. 

"Terkait dengan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, Indonesia juga memiliki peluang besar dalam pengembangan wisata halal," ujarnya. 

Negara-negara yang penduduknya mayoritas non-muslim seperti Jepang, Thailand dan Korea Selatan sudah sangat concern terhadap muslim friendly tourism. 

"Seharusnya hal ini tidak menjadi kendala bagi Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama islam untuk menciptakan wisata halal," ujarnya.

Pengembangan pariwisata termasuk pariwisata halal mengacu pada pengembangan 3A (Aksesibilitas, Amenitas dan Atraksi) dan 2P (Pelaku dan Promosi). 

Dalam akhir sambutan, Dr. Sugeng menyatakan bahwa Bank Indonesia sangat mendukung terhadap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah termasuk pengembangan wisata halal.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020