Sungailiat (Antara Babel) - Sebanyak enam bagan atau alat tangkap ikan nelayan di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung roboh akibat hantaman gelombang pasang di perairan laut Rebo.

"Ada enam bagan milik nelayan yang roboh akibat hantaman gelombang air laut yang pasang mencapai lebih kurang 2,5 meter," kata Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka, Ridwan di Sungailiat, Selasa.

Sehubungan dengan itu dia mengingatkan seluruh nelayan di wilayah itu agar tetap mewaspai angin kencang yang biasanya disertai gelombang pasang di wilayah penangkapan.

"Bagi yang memaksa melaut harus mempersiapkan sejumlah peralatan pengaman seperti pelampung atau 'life jacket' dan jangan berjauhan melakukan penangkapan dengan nelayan lainnya. Jika terjadi sesuatu segera mencari pertolongan," katanya.

Ia mengatakan, alat tangkap nelayan umumnya terbilang tradisional dengan kapasitas lima sampai 10 gross ton. Kapasitas kapal sebesar itu sangat berbahaya jika melakukan penangkapan di laut dengan kondisi gelombang pasang.

"Dengan kondisi cuaca yang cukup berbahaya bagi keselamatan nelayan saya minta nelayan menahan diri melaut, dan kembali melakukan aktivitas penangkapan setelah kondisinya benar-benar aman," katanya.

Sementara menurut salah seorang nelayan, Pardi, dirinya bersama dengan empat teman lainnya sengaja tidak melaut karena kondisi cuaca membahayakan.

"Kami sengaja tidak melaut karena tidak berani dengan kondisi cuaca angin dan gelombang pasang, sementara kapal penangkapan yang saya pakai kapasitasnya relatif kecil," katanya.

Pewarta: Oleh: Kasmono

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014