Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menunggu hasil tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) mayat yang ditemukan di pantai Gelam Bangka Tengah, Sabtu (29/2).
"Kami masih menunggu hasil tes DNA mayat di pantai tersebut apakah sama dengan DNA dengan nelayan Sungailiat, Abdullah (33) warga Sungailiat, yang hilang saat melaut pada Minggu (23/2)," kata Kepala BPBD Kabupaten Bangka, Muhammad Ansori Muslim, di Sungailiat, Selasa.
Dia berharap, mayat yang ditemukan oleh pencari barang rongsokan di Pantai Gelam tersebut memiliki kesamaan ciri dengan Abdullah yang sampai saat ini belum ditemukan.
"Semoga mayat yang ditemukan tersebut sama dengan nelayan yang kami cari selama satu minggu yang belum mendapatkan hasilnya," katanya.
Saat itu kata dia, pihak rumah sakit Bangka Tengah terpaksa harus melakukan test DNA di Jakarta karena kondisi fisik mayat sudah rusak dan sulit dikenali.
"Selama satu minggu dari ditetapkan Abdullah hilang di laut, sampai SOP pencarian dihentikan oleh tim pencarian yang terdiri dari unsur terkait tidak menemukan tanda-tanda korban baik di perairan Rebo Sungailiat sampai ke wilayah perairan Selatan," jelasnya.
Tim mengalami kesulitan dalam pencarian Abdullah, karena terhalang gelombang air laut yang cukup ekstrim, bahkan kapal milik korban yang dipergunakan untuk menangkap ikan juga tidak berhasil ditemukan.
"Meskipun SOP pencarian oleh tim yang ada di pos sudah ditarik ke dinas masing-masing, tetapi kami terus membuka dan melakukan informasi termasuk kepada nelayan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Kami masih menunggu hasil tes DNA mayat di pantai tersebut apakah sama dengan DNA dengan nelayan Sungailiat, Abdullah (33) warga Sungailiat, yang hilang saat melaut pada Minggu (23/2)," kata Kepala BPBD Kabupaten Bangka, Muhammad Ansori Muslim, di Sungailiat, Selasa.
Dia berharap, mayat yang ditemukan oleh pencari barang rongsokan di Pantai Gelam tersebut memiliki kesamaan ciri dengan Abdullah yang sampai saat ini belum ditemukan.
"Semoga mayat yang ditemukan tersebut sama dengan nelayan yang kami cari selama satu minggu yang belum mendapatkan hasilnya," katanya.
Saat itu kata dia, pihak rumah sakit Bangka Tengah terpaksa harus melakukan test DNA di Jakarta karena kondisi fisik mayat sudah rusak dan sulit dikenali.
"Selama satu minggu dari ditetapkan Abdullah hilang di laut, sampai SOP pencarian dihentikan oleh tim pencarian yang terdiri dari unsur terkait tidak menemukan tanda-tanda korban baik di perairan Rebo Sungailiat sampai ke wilayah perairan Selatan," jelasnya.
Tim mengalami kesulitan dalam pencarian Abdullah, karena terhalang gelombang air laut yang cukup ekstrim, bahkan kapal milik korban yang dipergunakan untuk menangkap ikan juga tidak berhasil ditemukan.
"Meskipun SOP pencarian oleh tim yang ada di pos sudah ditarik ke dinas masing-masing, tetapi kami terus membuka dan melakukan informasi termasuk kepada nelayan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020