Kepulauan Bangka Belitung sudah berhasil mengelola inflasi dengan level paling rendah dalam sejarah ekonomi Babel 2,62 persen.

"Sebelumnya inflasi kita (Babel) merupakan yang tertinggi se-Indonesia. Sesuai dengan targetnya 2,5 persen plus minus 1 persen," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov Kep. Babel, Tantan Heroika saat menghadiri pelantikan Pelantikan Pengurus ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) Kepulauan Babel di gedung Bank Indonesia, Senin (02/03).

Tahun 2020 dengan adanya wabah Virus Corona cukup memengaruhi bidang pariwisata. Pemprov. kep. Babel membuat kebijakan agar menggenjot wisatawan nusantara sebagai upaya mengembalikan perekonomian. “Pada tahun 2019 terasa sekali akibat dari perang dagang, harga timah sempat berada di USD 16.000 per metric ton, biasanya pada level USD 20.000-an  permetric ton, sehingga perekonomian di babel  tertarik turun,” ungkapnya.

Namun dari pertumbuhan ekonomi di Babel, yang juga terdampak akibat perang dagang Cina dan Amerika di Tahun 2019 mencapai 3,32 persen, dimana pada tahun 2018 berhasil mencapai 4,45 persen dan tahun 2017 sebesar 4,47 persen.

Tantan juga memperkenalkan QR Code Indonesian Standard (QRIS)  dalam waktu dekat. QRIS merupakan sistem pembayaran yang sifatnya inklusif dengan berbagai platform. “QRIS yang dikeluarkan Bank Indonesia bekerja sama dengan asosiasi otoritas jasa pembayaran. Kita menginginkan nanti sistem pembayaran digital yang sifatnya inklusif, sudah bukan eksklusif, sehingga perputaran uang akan lebih cepat lagi,” kata Tantan.

Hal ini tidak terlepas dengan perubahan perilaku masyarakat jaman modern, terutama kaum milenial yang jumlah populasinya saat ini lebih besar yang tidak lepas dari gadget dalam kesehariannya. Untuk itu BI akan berusaha mendorong para pengusaha dan pedagang-pedagang kecil dapat menggunakan QRIS.

 

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020