Petani di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berhasil mengembangkan madu lebah trigona di areal seluas delapan hektare.

"Awalnya saya hanya membudidayakan madu trigona ini di lahan yang relatif sedikit, sekarang sudah berkembang seluas delapan hektare dan berhasil panen 300 liter setiap bulannya," ujar Hendry, seorang pembudidaya madu trigona di Manggar, Kamis.

Hendry mengaku sudah memiliki 3.000 lebih boks madu trigona yang tersebar di lahan seluas delapan hektare tersebut.

"Usaha budi daya madu trigona ini saya kembangkan berada di bawah naungan Billitone BEE Farm dan saya kembangkan bersama anggota keluarga," ujarnya.

Ia mengatakan, agar kelangsungan hidup madu tetap bertahan dalam memproduksi madu, selain memperhatikan pakan, juga selalu mengawasi setiap titik sarang madu.

"Sebagai pertahanan koloni, boks-boks pintu kayu yang tersebar tersebut, masing-masing dipasang sekrup atau baut sebagai pertahanan utama dari predator seperti semut, burung, kecoa, cicak hingga monyet," ujarnya.

Ia mengatakan, budi daya madu yang dilakukan sekitar tiga tahun ini karena perawatan madu cukup mudah dan tidak bersengat dengan mengambil sumber pakan dari alam yang dihasilkan dari tanaman.

"Tanaman pakan lebah madu banyak tumbuh di alam dan ada juga yang ditanam. Salah satu pakan kesukaannya yakni nektar, sebuah cairan yang berasal dari kelopak bunga yang membuat lebah mampu menghasilkan madu," ujar Hendry.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020