Sungailiat, 25/9 (Antara) - Sejak dua bulan terakhir, terjadi kelangkaan minyak tanah di Kabupaten Bangka yang diduga akibat pengurangan distribusi dari Pertamina ke pangkalan minyak tanah.

"Memang terjadi kelangkaan minyak tanah di sejumlah pangkalan karena ada dugaan pengurangan distribusi dari pihak Pertamina," kata Kepala Bidang Energi dan Sumber Daya, Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Lias di Sungailiat, Kamis.

Ia mengatakan, pengurangan distribusi minyak tanak ke pangkalan oleh pihak Pertamina karena dikaitkan dengan konversi dari minyah tanah ke gas subsidi tiga kilogram. Program ini merupakan program pemerintah pusat yang dilaksanakan seluruh daerah.

Sesuai data, lanjutnya, minyak tanah yang didistribusikan  Pertamina ke pangkalan pada tahun 2013 sebanyak 10 kiloliter per tahun, namun untuk pasokan minyak tanah tahun ini kami belum mendapatkan data lengkap dari laporan pihak Pertamina maupun pangkalan minyak tanah," katanya.

Pasokan minyak tanah oleh Pertamina mungkin sudah diperhitungkan sehingga diganti dengan pasokan gas tiga kilogram untuk masyarakat.

"Sampai sekarang, jumlah pangkalan minyak tanah di Kabupaten Bangka sesuai data berjumlah 150 pengkalan yang tersebar di sejumlah tempat," ujarnya.

Sementara untuk konversi minyak tanah ke gas tiga kilogram kata dia, sudah mulai didistribusikan bagi masyarakat di lima kecamatan dari delapan kecamatan se Kabupaten Bangka.

"Saya berharap secara bertahap delapan kecamatan sudah memakai gas tiga kilogram sebagai pengganti minyak tanah," ujarnya.

Dia mengatakan, kebutuhan gas tiga kilogram di lima kecamatan tersebut, pada tahun 2013 sesuai perhitungan konsultan mencapai lebih kurang 26 ribu tabung dengan total kebutuhannya mencapai 43 ribu.

Pewarta: Oleh: Kasmono

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014