Sungailiat (Antara Babel) - Unit Pelayan Teknis, kantor Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN), Sungailiat, Kementerian Kelauatan dan Perikanan, Provinsi Bangka Belitung, menggelar upacara Peringatan Hari Kesakitan Pancasila secara sederhana di depan kantor setempat.

Upacara yang digelar cukup sederhana diikuti peserta seluruh pegawai dan tenaga honorer dilaksanakan tepat pukul 08.00 WIB.

Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara, Rahmat Irawan di Sungailiat, Rabu mengatakan, meskipun kegiatan upacara ini diselenggarakan dengan cukup sederhana namun tidak mengurangi makna dari tema kegiatan yakni, penguatan nilai-nilai Pancasila untuk meningkatkan kualitas demokrasi.

Dalam amanatnya, dia mengatakan, Pancasila adalah kekayaan bangsa yang tidak bernilai harganya, yang merangkum nilai-nilai luhur yang digali dari akar budaya bangsa mencakup seluruh kebutuhan hak-hak dasar manusia secara universal, sehingga dapat dijadikan landasan falsafah hidup bangsa Indonesia yang majemuk, bagi segi agama, etnis, ras, bahasa dan golongan.

"Tantangan kita saat ini bukan lagi gerakan radikal dan alat kekuasaan sekelompok orang, tetapi sudah bergeser penjajahan intelektual bangsa yang dilakukan dengan cara mengkikis perlahan jatidiri bangsa," katanya.

Nilai-nilai Pancasila kata dia, harus segera kembali menjadi roh bangsa Indonesia guna menangkal munculnya indeologi - indeologi alternatif yang akan dijadikan landasan perjuangan dan pembenaran bagi gerakan radikal dan alat kekuasaan.

"Namun untuk menyalakan pamor nilai-nilai Pancasila tidaklah mudah setelah ideologi tersebut dimata rakyat tidak lebih dari rangkaian kata-kata bagus tanpa makna karena implementasikan sudah diselewengkan orang untuk kepentingan kekuasaan," ujarnya.

Dia berpesan kepada seluruh peserta upacara agar Pancasila sebagai simbol yang sarat dengan nilai-nilai luhur bangsa dan jatidiri bangsa yang dapat dibanggakan di kancah kehidupan Internasional.

"Pancasila juga hendaknya sebagai simbol untuk memelihara dan membangun karakter bangsa sebagai bangsa yang besar dan dihormati oleh bangsa lain ditingkat Internasional," ujarnya.

Menurutnya, menjaga kesaktian Pancasila sebagai landasan dan falsafah hidup berbangsa dan bernegara, diikuti langkah semangat 1945, memberikan pengabdian tulus dibidang pekerjaan masing-masing dengan tetap mengedepankan semangat nasionalisme yang tinggi.

Pewarta: Oleh: Kasmono

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014