Universitas Brawijaya (UB) Malang memberikan fasilitas transportasi sesuai protokol kesehatan sebagai realisasi permohonan Kedutaan Malaysia untuk memulangkan mahasiswa asal negara itu demi memutus rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran (FK) UB, dr Eriko Prawestiningtyas dalam rilis yang diterima di Malang, Jawa Timur, Selasa, mengatakan selain mengabulkan permohonan dari Kedutaan Malaysia, pihaknya juga memberi fasilitas transportasi kepada mahasiswa menuju bandara dengan menggunakan prinsip protokol kewaspadaan.
"Bus yang digunakan untuk mengantar puluhan mahasiswa asal Malaysia ke bandara Juanda sudah kami semprot dengan disinfektan. Kami juga menyediakan masker dan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan, bahkan tempat duduk di bus pun juga harus diberi jarak satu kursi," katanya.
Selama di Malaysia, kata Eriko, mereka akan dipantau oleh dosen PA (Pembimbing Akademik) untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka ke depannya.
Eriko berharap dengan dipulangkannya mahasiswa asing UB ke Malaysia ini dapat memutus rantai COVID-19 yang ada di Indonesia sekaligus mencegah bertambahnya jumlah warga yang terinfeksi virus corona.
Mahasiswa UB asal Malaysia dipulangkan ke negaranya berdasarkan Surat Edaran Rektor pertama yang mengimbau mahasiswa untuk kuliah dalam jaringan (daring) di rumah/kost masing-masing.
Kemudian, disusul Surat Edaran Rektor kedua terkait peningkatan dan kewaspadaan terhadap virus corona yang semakin menyebar luas, sehingga, kuliah daring (online) akan diteruskan sampai akhir semester genap (sekitar Juni-Juli 2020).
Atas dasar itu, Kedutaan Malaysia mengirimkan surat permohonan tertulis kepada UB yang berisi permohonan agar mahasiswa mereka dipulangkan ke Malaysia sebagai bentuk pertanggungjawaban atas warga negaranya yang melanjutkan studinya di Indonesia.
Jumlah mahasiswa Malaysia yang dipulangkan berjumlah 48 orang dan proses pemulangan dilakukan bertahap. Pada tahap pertama dipulangkan 23 mahasiswa pada 29 Maret 2020, selanjutnya 17 mahasiswa dipulangkan pada Senin (30/3) dan sisanya 8 orang masih menunggu tiket.
Sementara itu, Muhammad Amirul, salah satu mahasiswa FK UB yang berasal dari Malaysia mengaku senang dan bersedia kembali ke Malaysia karena permintaan orang tua.
"Saya merasa senang karena permintaan orang tua untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19 ini dan setelah sampai di Malaysia saya akan mengisolasi diri selama 14 hari sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran (FK) UB, dr Eriko Prawestiningtyas dalam rilis yang diterima di Malang, Jawa Timur, Selasa, mengatakan selain mengabulkan permohonan dari Kedutaan Malaysia, pihaknya juga memberi fasilitas transportasi kepada mahasiswa menuju bandara dengan menggunakan prinsip protokol kewaspadaan.
"Bus yang digunakan untuk mengantar puluhan mahasiswa asal Malaysia ke bandara Juanda sudah kami semprot dengan disinfektan. Kami juga menyediakan masker dan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan, bahkan tempat duduk di bus pun juga harus diberi jarak satu kursi," katanya.
Selama di Malaysia, kata Eriko, mereka akan dipantau oleh dosen PA (Pembimbing Akademik) untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka ke depannya.
Eriko berharap dengan dipulangkannya mahasiswa asing UB ke Malaysia ini dapat memutus rantai COVID-19 yang ada di Indonesia sekaligus mencegah bertambahnya jumlah warga yang terinfeksi virus corona.
Mahasiswa UB asal Malaysia dipulangkan ke negaranya berdasarkan Surat Edaran Rektor pertama yang mengimbau mahasiswa untuk kuliah dalam jaringan (daring) di rumah/kost masing-masing.
Kemudian, disusul Surat Edaran Rektor kedua terkait peningkatan dan kewaspadaan terhadap virus corona yang semakin menyebar luas, sehingga, kuliah daring (online) akan diteruskan sampai akhir semester genap (sekitar Juni-Juli 2020).
Atas dasar itu, Kedutaan Malaysia mengirimkan surat permohonan tertulis kepada UB yang berisi permohonan agar mahasiswa mereka dipulangkan ke Malaysia sebagai bentuk pertanggungjawaban atas warga negaranya yang melanjutkan studinya di Indonesia.
Jumlah mahasiswa Malaysia yang dipulangkan berjumlah 48 orang dan proses pemulangan dilakukan bertahap. Pada tahap pertama dipulangkan 23 mahasiswa pada 29 Maret 2020, selanjutnya 17 mahasiswa dipulangkan pada Senin (30/3) dan sisanya 8 orang masih menunggu tiket.
Sementara itu, Muhammad Amirul, salah satu mahasiswa FK UB yang berasal dari Malaysia mengaku senang dan bersedia kembali ke Malaysia karena permintaan orang tua.
"Saya merasa senang karena permintaan orang tua untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19 ini dan setelah sampai di Malaysia saya akan mengisolasi diri selama 14 hari sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020