DPRD Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sangat mendukung seruan ulama dan umaro dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di kota itu.

"Kami menyambut baik kesepakatan ormas Islam dengan Kementerian Agama dan pemerintah daerah terkait pentingnya kita menjaga jarak atau social distance selama wabah Corona yang saat ini belum menunjukkan penurunan penyebarannya," kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Pangkalpinang, Rio Setiady, Rabu.

Ia mengatakan, DPRD Pangkalpinang cukup mengkhawatirkan terkait edaran yang sempat beredar beberapa hari yang lalu tentang pelaksanaan ibadah salat Jumat dan salat wajib 5 waktu di masjid.

Menurutnya dengan kondisi hari ini Babel yang sangat rawan, lebih baik dicegah jangan sampai ada ruang untuk terjadi interaksi selama itu masih bisa dialihkan ke aktivitas lain dengan tidak menggugurkan kewajiban.

"Alhamdulillah hari ini kita mendapatkan informasi bahwa ormas Islam Kementerian Agama dan pemerintah daerah sudah bersepakat terkait pembatasan acara di rumah ibadah. Tentu ini harus kita dukung mengingat Bangka Belitung sampai dengan hari ini diketahui sudah dua orang positif COVID-19," katanya. 

Terkait hal ini, pihaknya menghimbau kepada masyarakat dan umat Islam serta umat beragama lainnya marilah menaati seruan dari kepala daerah serta pemuka agama masing-masing.

"Kalau umat Islam, kesepakatan ormas-ormas Islam yang dibuat hari ini tentu dapat memperkuat seruan dari kepala daerah bahwa social distance harus tetap kita jaga. Hal ini demi meredam penyebaran COVID-19 yang ada di Bangka Belitung," kata Rio.

Dikatakannya, pengalaman dari negara lain menjaga jarak atau social distance inilah yang nantinya akan mengurangi percepatan penularan wabah Corona.

Dengan adanya kebijakan gubernur yang membatasi penerbangan dari dan ke Bangka Belitung, kata Dia, sebagai masyarakat harus mendukung untuk menjaga jarak meminimalisir penyebarannya.

"Kedepannya kita akan dihadapi dengan tantangan ekonomi yang saya kira hari ini sudah mulai dirasakan oleh masyarakat luas bagaimana sulitnya mendapatkan pekerjaan dan berusaha dalam situasi hari ini. Tentu kita maklum karena wabah pandemik karena ini bukan hanya mengganggu Indonesia tetapi juga dunia," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong kepada pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten kota agar mulai mengkalkulasikan kebutuhan masyarakat selama dua atau tiga pekan kedepan, karena dengan kondisi seperti hari ini ruang usaha semakin sempit sehingga harus ada solusi yang diberikan oleh pemerintah daerah.

"Kami yakin Gubernur, wali kota ataupun bupati sedang berusaha untuk memikirkan hal tersebut. Oleh karena itu masyarakat kita himbau untuk tetap mematuhi edaran yang diberikan oleh kepala daerah untuk tetap berada di rumah kecuali memang dalam kondisi darurat harus keluar karena satu urusan," katanya.

Selain itu, masyarakat diminta untuk berhati-hati jangan sampai termakan dengan berita-berita hoax yang akhir-akhir ini juga sering beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya serta membuat resah masyarakat.

"Saya ingatkan hati-hati karena hoax ini hukumannya cukup berat yaitu undang-undang ITE yang dapat menjerat siapa saja. Marilah kita jaga suasana, serta perjuangan ini dengan sepenuh hati mengikuti apa yang diarahkan oleh kepala daerah dan pemuka agama. Kita juga terus berdoa kepada Allah semoga wabah COVID-19 ini segera berlalu dari Bangka Belitung khususnya dan Indonesia pada umumnya," katanya.
 

Pewarta: Try Mustikahardi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020