Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membentuk tim gabungan organisasi profesi, guna mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 di rumah sakit rujukan daerah itu.

"Pembentukan tim ini sangat penting, mengingat sumber daya manusia dokter dan perawat menangani COVID-19 yang terbatas," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel, Mulyono Susanto di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan tim gabungan organisasi profesi terdiri dari organisasi dokter-dokter spesialis, keperawatan di Indonesia ini nantinya dapat dikerahkan jika terjadi lonjakan kasus pasien dalam pengawasan dan pasien positif COVID-19 yang ditangani rumah sakit di Pulau Bangka dan Belitung.

"Kami sudah menyiapkan anggaran mobilisasi dokter dan perawat ini dalam membantu penanganan kasus COVID-19 di daerah ini," ujarnya.

Menurut dia saat ini masalah ketersediaan SDM dokter dan perawat menangani COVID-19 ini menjadi perhatian khusus, karena jumlah dokter spesialis dan perawat dimiliki rumah sakit di Bangka Belitung yang terbatas.

"Kami hanya memiliki empat spesialis paru dan dua dokter spesialis penyakit dalam, tetapi harus ada dokter spesialis penunjang lainnya dalam menangani kasus COVID-19 ini," ujarnya.

Sementara itu, jumlah perawat yang dimiliki rumah sakit rujukan di Pulau Bangka dan Belitung hanya sekitar 60 orang saja dan sangat minim jika terjadi lonjakan kasus di rumah sakit tersebut.

"Dalam kondisi sekarang saja ini tim dokter dan perawat sudah kewalahan menangani pasien dalam pengawasan dan satu pasien positif COVID-19 yang diisolasi di rumah sakit daerah ini," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020