Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai tukar petani (NTP) pada April 2020 sebesar 100,23 atau turun 2,73 persen dibandingkan bulan sebelumnya 103,05 sebagai dampak pendemi COVID-19.

"Pendemi COVID-19 ini tidak hanya berdampak terhadap kesehatan, tetapi juga perekonomian masyarakat petani di perdesaan," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, Babel, Rabu.

Ia mengatakan berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di enam kabupaten Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada April 2020, NTP pada subsektor hortikultura turun 2,13 persen, tanaman perkebunan rakyat turun 2,93 persen, peternakan turun 2,53 persen dan subsektor perikanan turun sebesar 2,40 persen.

"Pada April tahun ini hanya NTP subsektor tanaman pangan yang mengalami kenaikan sebesar 0,43 persen," ujarnya.

Menurut dia indeks harga yang diterima petani (It) secara umum mengalami penurunan indeks sebesar 2,93 persen bulan sebelumnya yaitu dari 106,33 menjadi 103,22.

"Penurunan lt ini karena turunnya hortikultura 2,41 persen, tanaman perkebunan rakyat 3,15 persen, peternakan 2,73 persen, dan perikanan 2,33 persen. Sebaliknya, tanaman pangan naik sebesar 0,20 persen," katanya.

Sementara itu, indeks harga yang dibayar petani (Ib) juga mengalami penurunan sebesar 0,20 persen jika dibandingkan Maret 2020, yaitu dari 103,19 menjadi 102,98, karena turunnya Ib pada empat subsektor dengan penurunan tertinggi terjadi pada subsektor hortikultura sebesar 0,29 persen.

Selanjutnya, subsektor tanaman pangan dan tanaman perkebunan rakyat turun sebesar 0,23 persen dan subsektor peternakan turun sebesar 0,21 persen. Subsektor yang mengalami kenaikan Ib adalah subsektor perikanan sebesar 0,07 persen.

"Diperkirakan NTP Mei tahun ini juga akan mengalami penurunan, karena pendemi COVID-19," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020