Koba (Antara Babel) - Bupati Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, Erzaldi Rosman menyatakan, hutan lindung di Kecamatan Koba merupakan paru-paru kota yang berfungsi sebagai hutan penyangga untuk mendapatkan sirkulasi udara yang sehat.

"Sekarang puluhan hektare hutan tersebut rusak akibat terbakar, untuk memulihkannya membutuhkan waktu lama," ujarnya di Koba, Jumat.

Hutan lindung di Kecamatan Koba tersebut terbakar sejak Minggu (26/10), kebakaran terus meluas dan hingga Jumat (31/10) masih ditemukan titik api di kawasan hutan bergambut tersebut.

"Perlu penanganan secara bersama untuk menjaga hutan lindung tersebut, terutama pada musim kemarau saat ini," ujarnya.

Menurut dia, kondisi hutan lindung tersebut merupakan kawasan bergambut yang mudah terbakar pada musim kemarau.

"Justru itu saya minta kepada masyarakat menjaganya, jangan menyulut api dengan sengaja di hutan lindung dan jika pelaku diketahui bisa berurusan dengan hukum," tegasnya.

Erzaldi mengatakan, manfaat hutan lindung itu untuk kelangsungan hidup semua makhluk hidup dan semua elemen masyarakat harus menjaganya.

"Apalagi sekarang kondisi hutan banyak yang rusak akibat dirambah manusia, sehingga terjadi kawasan tandus dan pemanasan global," ujarnya.

Lurah Koba Syamsurizal menjelaskan, hampir semua kawasan hutan lindung tersebut terbakar dan bahkan menimbulkan kekhawatiran penduduk karena kobaran api tidak jauh dari pemukiman.

"Sejumlah warga terus siaga agar api tidak membakar rumah penduduk. Kami juga mengimbau warga yang rumahnya di pinggir hutan lindung lebih waspada," ujarnya.

Pewarta: Oleh Ahmadi

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014