Kepolisian Daerah (Polda) Aceh memastikan pengusutan hingga tuntas terkait dugaan penganiayaan dialami warga dan diduga dilakukan oleh dua oknum polisi di Aceh Timur
Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Ery Apriyono, di Banda Aceh, Selasa, mengatakan dua oknum polisi tersebut berinisial Brigadir R dan Brigadir E.
"Korban berinisial R, diduga mengalami gangguan jiwa. Dugaan penganiayaan terjadi di Gampong Bagok Sa, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur, Sabtu (23/5)," kata Kombes Ery Apriyono.
Baca juga: Polda sampaikan permohonan maaf atas kejadian polisi ngamuk saat ditegur karena tak gunakan masker
Baca juga: Polisi ngamuk di Pos PSBB Bandung berencana kunjungi orang tua
Kombes Ery Apriyono menyebutkan dua oknum tersebut merupakan anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Nurussalam, Aceh Timur. Sebelum penganiayaan terjadi, kedua anggota Polri tersebut sedang bertugas.
"Mereka sedang bertugas terkait larangan mudik. Tiba-tiba mereka didatangi R seraya mengucapkan kata-kata bernada ancaman. R menarik kerah baju Brigadir E, sehingga terjadi dugaan penganiayaan," kata Kombes Ery Apriyono.
Dia menyebutkan kasus tersebut sudah ditangani Polda Aceh. Kedua oknum anggota kepolisian tersebut juga sudah diamankan dan menjalani pemeriksaan.
"Polda Aceh bekerja secara profesional dengan mengedepankan prosedur hukum berkeadilan dan asas praduga tidak bersalah dalam mengusut tuntas dugaan penganiayaan warga diduga dilakukan dua oknum polisi tersebut," kata Kombes Ery Apriyono.
Sebelumnya, sebuah video penganiayaan terhadap Ramlan, warga Gampong Bagok Sa, Kecamatan Nurussalam, Kabupaten Aceh Timur diduga dilakukan dua oknum polisi, beredar di media sosial.
Dalam video berdurasi 20 detik tersebut, bermula saat Brigadir R bersama Brigadir E sedang menyampaikan imbauan kepada warga untuk tidak mudik, sekaligus memasang spanduk tidak mudik di Gampong Bagok Sa, Kecamatan Nurussalam.
Tiba-tiba seorang warga yang bernama Ramlan yang diketahui mengalami gangguan jiwa, membentak-membentak Brigadir R dan Brigadir E seraya berkata, "Mana duit saya dan tekenan. Nanti saya pukul tidak takut kamu polisi."
Brigadir R dan Brigadir E berusaha menghindar. Tiba tiba, Ramlan menarik kerah baju Brigadir E dan hendak memukulnya. Melihat kejadian itu, spontan Brigadir R menyerang dan terjadilah pergumulan mengakibatkan beberapa luka pada tubuh Ramlan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Ery Apriyono, di Banda Aceh, Selasa, mengatakan dua oknum polisi tersebut berinisial Brigadir R dan Brigadir E.
"Korban berinisial R, diduga mengalami gangguan jiwa. Dugaan penganiayaan terjadi di Gampong Bagok Sa, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur, Sabtu (23/5)," kata Kombes Ery Apriyono.
Baca juga: Polda sampaikan permohonan maaf atas kejadian polisi ngamuk saat ditegur karena tak gunakan masker
Baca juga: Polisi ngamuk di Pos PSBB Bandung berencana kunjungi orang tua
Kombes Ery Apriyono menyebutkan dua oknum tersebut merupakan anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Nurussalam, Aceh Timur. Sebelum penganiayaan terjadi, kedua anggota Polri tersebut sedang bertugas.
"Mereka sedang bertugas terkait larangan mudik. Tiba-tiba mereka didatangi R seraya mengucapkan kata-kata bernada ancaman. R menarik kerah baju Brigadir E, sehingga terjadi dugaan penganiayaan," kata Kombes Ery Apriyono.
Dia menyebutkan kasus tersebut sudah ditangani Polda Aceh. Kedua oknum anggota kepolisian tersebut juga sudah diamankan dan menjalani pemeriksaan.
"Polda Aceh bekerja secara profesional dengan mengedepankan prosedur hukum berkeadilan dan asas praduga tidak bersalah dalam mengusut tuntas dugaan penganiayaan warga diduga dilakukan dua oknum polisi tersebut," kata Kombes Ery Apriyono.
Sebelumnya, sebuah video penganiayaan terhadap Ramlan, warga Gampong Bagok Sa, Kecamatan Nurussalam, Kabupaten Aceh Timur diduga dilakukan dua oknum polisi, beredar di media sosial.
Dalam video berdurasi 20 detik tersebut, bermula saat Brigadir R bersama Brigadir E sedang menyampaikan imbauan kepada warga untuk tidak mudik, sekaligus memasang spanduk tidak mudik di Gampong Bagok Sa, Kecamatan Nurussalam.
Tiba-tiba seorang warga yang bernama Ramlan yang diketahui mengalami gangguan jiwa, membentak-membentak Brigadir R dan Brigadir E seraya berkata, "Mana duit saya dan tekenan. Nanti saya pukul tidak takut kamu polisi."
Brigadir R dan Brigadir E berusaha menghindar. Tiba tiba, Ramlan menarik kerah baju Brigadir E dan hendak memukulnya. Melihat kejadian itu, spontan Brigadir R menyerang dan terjadilah pergumulan mengakibatkan beberapa luka pada tubuh Ramlan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020