TNI Angkatan Udara meminta maaf kepada warga yang rumahnya rusak akibat tertimpa jet tempur Hawk Skuadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin di Perumahan Mutiara Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, Riau.
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di Pekanbaru, Senin mengatakan TNI AU akan bertanggung jawab dan mengganti kerugian yang ditimbulkan akibat insiden tersebut.
"Saya ingin menyampaikan permintaan maaf kepada pemilik rumah. TNI AU dalam hal ini Lanud Roesmin Nurjadin akan bertanggung jawab," kata Fadjar.
Dia mengatakan dalam insiden ini ada dua rumah yang rusak akibat dihantam badan pesawat. Satu rumah mengalami kerusakan parah sementara satu rumah lainnya rusak pada bagian halaman dan menghancurkan pagar.
Selain itu, dari pantauan ANTARA di lapangan, juga terdapat satu rumah lainnya yang rusak akibat tertimpa kursi pelontar pilot. Terlihat atap rumah itu bolong hingga bagian plafon.
Kepala Penerangan Lanud Roesmin Nurjadin Letkol Mhd Zukri menambahkan jika pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemilik rumah untuk mengganti kerugian. "Jelas kita akan ganti kerugian," ujarnya.
Sebelumnya jet tempur buatan Inggris tahun 1990 dan hingga saat ini telah menghabiskan 3.100 jam terbang itu jatuh usai melaksanakan latihan tempur di Siabu, Kampar, sekitar pukul 07.00 WIB. Pesawat jatuh saat akan mendarat dengan ketinggian 500 kaki dan 2 kilometer dari ujung landasan.
TNI AU tengah melakukan investigasi akibat insiden tersebut. Investigasi akan berlangsung dua pekan. Kasau mengatakan dugaan awal pesawat itu kehilangan daya mesin sesaat sebelum jatuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di Pekanbaru, Senin mengatakan TNI AU akan bertanggung jawab dan mengganti kerugian yang ditimbulkan akibat insiden tersebut.
"Saya ingin menyampaikan permintaan maaf kepada pemilik rumah. TNI AU dalam hal ini Lanud Roesmin Nurjadin akan bertanggung jawab," kata Fadjar.
Dia mengatakan dalam insiden ini ada dua rumah yang rusak akibat dihantam badan pesawat. Satu rumah mengalami kerusakan parah sementara satu rumah lainnya rusak pada bagian halaman dan menghancurkan pagar.
Selain itu, dari pantauan ANTARA di lapangan, juga terdapat satu rumah lainnya yang rusak akibat tertimpa kursi pelontar pilot. Terlihat atap rumah itu bolong hingga bagian plafon.
Kepala Penerangan Lanud Roesmin Nurjadin Letkol Mhd Zukri menambahkan jika pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemilik rumah untuk mengganti kerugian. "Jelas kita akan ganti kerugian," ujarnya.
Sebelumnya jet tempur buatan Inggris tahun 1990 dan hingga saat ini telah menghabiskan 3.100 jam terbang itu jatuh usai melaksanakan latihan tempur di Siabu, Kampar, sekitar pukul 07.00 WIB. Pesawat jatuh saat akan mendarat dengan ketinggian 500 kaki dan 2 kilometer dari ujung landasan.
TNI AU tengah melakukan investigasi akibat insiden tersebut. Investigasi akan berlangsung dua pekan. Kasau mengatakan dugaan awal pesawat itu kehilangan daya mesin sesaat sebelum jatuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020