Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyediakan hadiah beras dan suvenir untuk meningkatkan animo masyarakat mendonorkan darahnya pada peringatan Hari Donor Darah Sedunia di daerah itu.

"Kami telah menyiapkan hadiah 100 kampil beras untuk 100 orang pedonor pertama," kata Sekretaris PMI Pangkalpinang, Wahyono di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan untuk menjaga Hari ketersediaan darah bagi masyarakat, PMI akan menggelar aksi donor darah berhadiahkan beras dan suvenir cantik dalam rangka memperingati Hari Donor Darah Sedunia pada Sabtu (20/6) dimulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.

"Kepada masing-masing pedonor pertama mulai dari urutan 1 sampai 100, akan mendapatkan 1 kampil beras seberat 5 kilogram ditambah bingkisan suvenir cantik. Beras dan suvenir ini, sengaja kami persiapkan sebagai ucapan terima kasih kami kepada para pedonor," ujarnya.

Menurut dia, saat ini stok darah yang ada di UTD Pangkalpinang sangat minim, karena pandemi COVID-19.

"Mudah-mudahan, dengan kegiatan ini, dapat menambah persediaan darah yang ada di UTD PMI Pangkalpinang, dan target kami 100 kantong darah bisa terkumpul," harap Wahyono.

Ia mengatakan dalam pelaksanaan giat donor darah nanti, akan tetap mengikuti protokol kesehatan COVID-19, seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan cuci tangan menggunakan sabun.

Selain itu, untuk mendonorkan darahnya, seseorang harus memenuhi syarat, di antaranya harus sehat jasmani dan rohani, usia minimal 17 tahun maksimal 60 tahun, berat badan minimal di atas 45 kg, tekanan darah Sistole 100 – 160 mmHg * Diastole 60 – 100 mmHg, apabila tekanan darah kurang atau lebih, boleh donor atas persetujuan dokter, kemudian kadar haemoglobin 12,5 gr/dl sampai dengan 17,0 gr/dl.

"Seseorang jangan menyumbangkan darah jika mempunyai penyakit jantung dan paru-paru, menderita kanker, meminum obat aspirin, antibiotik tunda satu minggu, menderita kencing manis, memiliki kecenderungan perdarahan abnormal atau kelainan darah lainnya, menderita epilepsi dan sering kejang, menderita atau pernah menderita hepatitis B/C dan syphilis, pernah menderita hepatitis A tunda satu tahun setelah sembuh, ketergantungan narkoba dan atau kecanduan minuman beralkohol, mengidap atau beresiko tinggi terhadap HIV/AIDS," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020