Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong percepatan pendalaman dan pelebaran alur pelayaran di Pelabuhan Belinyu, Bangka menyusul rencana pengembangan infrastruktur pelabuhan laut.
"Kita mendorong agar pendalaman dan pelebaran alur segera dilakukan. Insya Allah besok, Rabu, (24/06) akan dilakukan survei lanjutan," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, KA Tajuddin, ketika memimpin rapat koordinasi membahas pelebaran dan pendalaman alur Pelabuhan Belinyu, di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, survei dilakukan untuk memetakan titik koordinat lebar, panjang dan dalam alur, metode pendalaman dan pelebaran, kajian amdal hingga dumping area. Kegiatan ini melibatkan PT Pelindo, Lanal Babel, KSOP, PT Timah Tbk, Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral, Dinas Pariwisata dan Dinas Perhubungan.
Dalam rakor yang menerapkan protokol kesehatan COVID-19 tersebut, rencana pelebaran dan pendalaman perlu dilakukan karena alur muara sekitar Pulau Lampu terlalu sempit dan kedalaman dermaga hanya mencapai minus 7, karena itu harus ada pendalaman alur dan pelebaran.
Dengan terbukanya alur maka arus kunjungan ke Babel melalui Pelabuhan Belinyu akan meningkat. Langkah ini untuk mendorong berlabuhnya kapal-kapal pesiar mewah melalui wisata cruise di Perairan Babel.
Ia menilai, potensi wisatawan mancanegara dari kapal pesiar cruise ini sangat potensial. Apalagi dengan kapasitas kapal mencapai 26 ribu GT dengan jumlah penumpang (wisatawan) sekitar tiga ribu orang untuk setiap unit kapal.
"Kondisi ini akan berdampak terhadap penjualan produk khas daerah seperti UMKM, kuliner dan kunjungan ke destinasi wisata di Babel," ujarnya.
Tajuddin berharap, kapal-kapal cruise yang datang dari Australia, Singapura dan negara lainnya akan melanjutkan rute wisatanya ke Babel. Sebab itu gubernur mendorong PT Pelindo untuk melakukan kajian karena langkah itu ini akan membuka akses dari luar negeri melalui jalur laut.
Beberapa waktu lalu, Gubernur Babel Erzaldi sudah melakukan peninjauan langsung ke kawasan seputar Pulau Lampu, Belinyu. Peninjauan diikuti Kapolda Babel Anang Syarif Hidayat, Bupati Bangka Mulkan, GM PT Pelindo Pangkalbalam Cucu Kuswoyo, Kepala KSOP Pangkalbalam Izuar, serta Danlanal Babel Dudik Kuswoyo.
Guna menindaklanjuti hal itu, Dishub mendorong agar dilakukan upaya lebih intensif sehingga realisasi kegiatan dapat berlangsung lebih cepat. Terutama terkait pengerukan, pelebaran, pendalaman dan pemecahan batu karang.
"Untuk pendalaman alur, dibutuhkan kajian analisa dampak lingkungan (amdal). Sedangkan pelebaran akan dilakukan koordinasi dengan Lanal Babel karena adanya karang yang akan dipecahkan," ujarnya.
Tajuddin menambahkan, dalam pertemuan dipaparkan rencana Pelindo untuk memperpanjang dermaga di Pelabuhan Belinyu sepanjang 50 meter pada tahun ini. Sedangkan pada tahun 2021 direncanakan penambahan kembali sepanjang 100 meter hingga panjang dermaga mencapai total 220 meter.
"Pelindo ada rencana untuk pendalaman dan perpanjangan dermaga, maka kita sinergikan bersama sehingga semuanya dapat segera terwujud," harapnya.
Komandan Lanal Babel, Kolonel Laut (P) Dudik Kuswoyo, menyambut baik rencana pendalaman dan pelebaran alur Pelabuhan Belinyu. Apalagi hal itu sebagai upaya menarik kunjungan wisatawan mancanegara ke Bangka Belitung. Karenanya Danlanal mengingatkan agar proses dilakukan secara optimal guna mempermudah masuknya kapal cruise.
Pihaknya siap mendukung rencana yang akan dilakukan Pemprov Babel bersama Pelindo tersebut. Bahkan Lanal Babel berencana melibatkan Komando Pasukan Katak (Kopaska) Mabes TNI-AL untuk mempermudah kegiatan pelebaran alur.
"Agar menjadi perhatian bersama infrastruktur sekitar dermaga seperti tiang pancang yang belum selesai, kebersihan lingkungan terminal penumpang pelabuhan, kapal pandu dan tugboat. Prinsipnya kami siap support dan backup, termasuk untuk pengamanan," kata Dudik Kuswoyo.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Kita mendorong agar pendalaman dan pelebaran alur segera dilakukan. Insya Allah besok, Rabu, (24/06) akan dilakukan survei lanjutan," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, KA Tajuddin, ketika memimpin rapat koordinasi membahas pelebaran dan pendalaman alur Pelabuhan Belinyu, di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, survei dilakukan untuk memetakan titik koordinat lebar, panjang dan dalam alur, metode pendalaman dan pelebaran, kajian amdal hingga dumping area. Kegiatan ini melibatkan PT Pelindo, Lanal Babel, KSOP, PT Timah Tbk, Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral, Dinas Pariwisata dan Dinas Perhubungan.
Dalam rakor yang menerapkan protokol kesehatan COVID-19 tersebut, rencana pelebaran dan pendalaman perlu dilakukan karena alur muara sekitar Pulau Lampu terlalu sempit dan kedalaman dermaga hanya mencapai minus 7, karena itu harus ada pendalaman alur dan pelebaran.
Dengan terbukanya alur maka arus kunjungan ke Babel melalui Pelabuhan Belinyu akan meningkat. Langkah ini untuk mendorong berlabuhnya kapal-kapal pesiar mewah melalui wisata cruise di Perairan Babel.
Ia menilai, potensi wisatawan mancanegara dari kapal pesiar cruise ini sangat potensial. Apalagi dengan kapasitas kapal mencapai 26 ribu GT dengan jumlah penumpang (wisatawan) sekitar tiga ribu orang untuk setiap unit kapal.
"Kondisi ini akan berdampak terhadap penjualan produk khas daerah seperti UMKM, kuliner dan kunjungan ke destinasi wisata di Babel," ujarnya.
Tajuddin berharap, kapal-kapal cruise yang datang dari Australia, Singapura dan negara lainnya akan melanjutkan rute wisatanya ke Babel. Sebab itu gubernur mendorong PT Pelindo untuk melakukan kajian karena langkah itu ini akan membuka akses dari luar negeri melalui jalur laut.
Beberapa waktu lalu, Gubernur Babel Erzaldi sudah melakukan peninjauan langsung ke kawasan seputar Pulau Lampu, Belinyu. Peninjauan diikuti Kapolda Babel Anang Syarif Hidayat, Bupati Bangka Mulkan, GM PT Pelindo Pangkalbalam Cucu Kuswoyo, Kepala KSOP Pangkalbalam Izuar, serta Danlanal Babel Dudik Kuswoyo.
Guna menindaklanjuti hal itu, Dishub mendorong agar dilakukan upaya lebih intensif sehingga realisasi kegiatan dapat berlangsung lebih cepat. Terutama terkait pengerukan, pelebaran, pendalaman dan pemecahan batu karang.
"Untuk pendalaman alur, dibutuhkan kajian analisa dampak lingkungan (amdal). Sedangkan pelebaran akan dilakukan koordinasi dengan Lanal Babel karena adanya karang yang akan dipecahkan," ujarnya.
Tajuddin menambahkan, dalam pertemuan dipaparkan rencana Pelindo untuk memperpanjang dermaga di Pelabuhan Belinyu sepanjang 50 meter pada tahun ini. Sedangkan pada tahun 2021 direncanakan penambahan kembali sepanjang 100 meter hingga panjang dermaga mencapai total 220 meter.
"Pelindo ada rencana untuk pendalaman dan perpanjangan dermaga, maka kita sinergikan bersama sehingga semuanya dapat segera terwujud," harapnya.
Komandan Lanal Babel, Kolonel Laut (P) Dudik Kuswoyo, menyambut baik rencana pendalaman dan pelebaran alur Pelabuhan Belinyu. Apalagi hal itu sebagai upaya menarik kunjungan wisatawan mancanegara ke Bangka Belitung. Karenanya Danlanal mengingatkan agar proses dilakukan secara optimal guna mempermudah masuknya kapal cruise.
Pihaknya siap mendukung rencana yang akan dilakukan Pemprov Babel bersama Pelindo tersebut. Bahkan Lanal Babel berencana melibatkan Komando Pasukan Katak (Kopaska) Mabes TNI-AL untuk mempermudah kegiatan pelebaran alur.
"Agar menjadi perhatian bersama infrastruktur sekitar dermaga seperti tiang pancang yang belum selesai, kebersihan lingkungan terminal penumpang pelabuhan, kapal pandu dan tugboat. Prinsipnya kami siap support dan backup, termasuk untuk pengamanan," kata Dudik Kuswoyo.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020