Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan mengapresiasi Bank Sumsel Babel yang menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) kepada 30 petani dan nelayan Desa Kota Kapur, sehingga dapat memulihkan ekonomi warga di tengah pendemi COVID-19.
"Dengan mendapatkan KUR, petani dan nelayan punya modal sendiri untuk mengembangkan usaha pertanian dan penangkapan ikan," kata Erzaldi Rosman Djohan saat menyerahkan KUR kepada warga Desa Kota Kapur, Sabtu.
Ia berharap dengan adanya KUR ini, petani dan nelayan mempunyai posisi tawar sehingga mereka tidak pasrah saja hasil panennya dibeli dengan harga yang rendah oleh pengepul.
"Banyak bersyukur, jaga kepercayaan yang sudah meminjamkan uang dan ingat untuk membeli barang sesuai dengan kebutuhan, ingatkan diri bahwa ini bukan bayar utang tapi menabung yang banyak, saya cukup senang perkembangan ekonomi di sini sudah mulai berjalan bagus," ujarnya.
Ia meminta kelompok nelayan penerima KUR menunjuk satu orang pengepul dari masyarakat, sehingga pemasaran hasil pertanian, perkebunan dan tangkapan ikan menjadi lebih baik dengan harga bersaing yang disesuaikan dengan pasaran.
"Tunjuk satu orang yang dipercaya untuk mengumpulkan udang dari nelayan kalau modal kurang ajukan KUR ke Bank Sumsel, lebih bagus kalau pengepul berasal dari sini sehingga perputaran uang di desa ini lebih berjalan," ungkapnya.
Perwakilan nelayan Kota Kapur, Japri mengaku usai menerima KUR, geliat ekonomi di Kota Kapur semakin meningkat. KUR yang diterima nelayan digunakan untuk membeli motor tempel dan jaring tangkap.
"Alhamdulillah sejak ada modal dari KUR, dermaga di desa kami ramai dengan perahu nelayan, dalam sehari satu nelayan bisa dapat lima kilo udang. Enggak tau lah kemarin, kalau KUR ini tidak cair bagaimana nasib nelayan?" ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Dengan mendapatkan KUR, petani dan nelayan punya modal sendiri untuk mengembangkan usaha pertanian dan penangkapan ikan," kata Erzaldi Rosman Djohan saat menyerahkan KUR kepada warga Desa Kota Kapur, Sabtu.
Ia berharap dengan adanya KUR ini, petani dan nelayan mempunyai posisi tawar sehingga mereka tidak pasrah saja hasil panennya dibeli dengan harga yang rendah oleh pengepul.
"Banyak bersyukur, jaga kepercayaan yang sudah meminjamkan uang dan ingat untuk membeli barang sesuai dengan kebutuhan, ingatkan diri bahwa ini bukan bayar utang tapi menabung yang banyak, saya cukup senang perkembangan ekonomi di sini sudah mulai berjalan bagus," ujarnya.
Ia meminta kelompok nelayan penerima KUR menunjuk satu orang pengepul dari masyarakat, sehingga pemasaran hasil pertanian, perkebunan dan tangkapan ikan menjadi lebih baik dengan harga bersaing yang disesuaikan dengan pasaran.
"Tunjuk satu orang yang dipercaya untuk mengumpulkan udang dari nelayan kalau modal kurang ajukan KUR ke Bank Sumsel, lebih bagus kalau pengepul berasal dari sini sehingga perputaran uang di desa ini lebih berjalan," ungkapnya.
Perwakilan nelayan Kota Kapur, Japri mengaku usai menerima KUR, geliat ekonomi di Kota Kapur semakin meningkat. KUR yang diterima nelayan digunakan untuk membeli motor tempel dan jaring tangkap.
"Alhamdulillah sejak ada modal dari KUR, dermaga di desa kami ramai dengan perahu nelayan, dalam sehari satu nelayan bisa dapat lima kilo udang. Enggak tau lah kemarin, kalau KUR ini tidak cair bagaimana nasib nelayan?" ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020