Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Elfiyena memastikan Menteri Koperasi dan UMKM RI, Teten Masduki bersama Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman akan melepas ekspor perdana lidi nipah hasil petani Kota Kapur, Kabupaten Bangka.
"Ekspor perdana lidi nipah ini rencananya akan dilepas oleh Pak Menteri dan Pak Gubernur. Kita menginformasikan ke Kementerian bahwa lidi nipah yang di ekspor ini hasil pelatihan dari dana DAK Non Fisik Dinas Koperasi dan UMKM Babel yang diikuti 30 petani produksi Kota Kapur," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Babel, Elfiyena, Minggu.
Ia mengatakan, lidi nipah hasil petani Kota Kapur ini ada 12 ton yang akan dikirim ke Nepal. Pelepasan perdana akan dilakukan Menteri Koperasi dan UMKM RI bersama Gubernur Babel, besok (6/7) di Pelabuhan Pangkalbalam Pangkalpinang Pukul 15.45 WIB.
Menteri Koperasi dan UMKM RI, Teten Masduki akan tiba di Pangkalpinang pukul 11.10 WIB. Sebelum melepas perdana ekspor lidi nipah, akan ada kunjungan ke PLUT Bangka Belitung dan Universitas Bangka Belitung.
"Dalam kesempatan ini kita menghadirkan 10 petani lidi nipah untuk bertemu dengan Pak Menteri, agar mereka dapat berdialog dengan Pak Menteri," ujarnya.
Elfiyena berharap adanya kunjungan tersebut dapat menjadikan Kota Kapur sebagai satu-satunya sentra lidi nipah di Bangka, meski lidi nipah juga bisa ditemukan di desa lainnya yang ada di Pulau Bangka dan Belitung.
"Hadirnya Pak Menteri ini kita harap Kota Kapur menjadi sentra lidi nipah dan Pak Menteri dapat memberi perhatian dan bantuan terhadap apa yang dibutuhkan petani lidi nipah," ujarnya.
Menurut Elfiyena, masih banyak kendala yang dihadapi para petani dalam mengumpulkan lidi nipah ini, salah satunya transportasi seperti perahu sangat dibutuhkan agar memberi kemudahan para petani mengumpulkan lidi nipah.
Selain itu, harga yang diterima para petani dari pengepul belum sesuai karena hanya Rp 4.500 perkilo. Petani layak menerima harga sedikit lebih tinggi agar mereka terus bersemangat mengumpulkan lidi nipah ini.
"Lidi nipah ini menjadi solusi masyarakat kota kapur yang terdampak pandemi COVID-19. Kendala lain yang mereka alami, kita harap dapat perhatian dan bantuan dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Ekspor perdana lidi nipah ini rencananya akan dilepas oleh Pak Menteri dan Pak Gubernur. Kita menginformasikan ke Kementerian bahwa lidi nipah yang di ekspor ini hasil pelatihan dari dana DAK Non Fisik Dinas Koperasi dan UMKM Babel yang diikuti 30 petani produksi Kota Kapur," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Babel, Elfiyena, Minggu.
Ia mengatakan, lidi nipah hasil petani Kota Kapur ini ada 12 ton yang akan dikirim ke Nepal. Pelepasan perdana akan dilakukan Menteri Koperasi dan UMKM RI bersama Gubernur Babel, besok (6/7) di Pelabuhan Pangkalbalam Pangkalpinang Pukul 15.45 WIB.
Menteri Koperasi dan UMKM RI, Teten Masduki akan tiba di Pangkalpinang pukul 11.10 WIB. Sebelum melepas perdana ekspor lidi nipah, akan ada kunjungan ke PLUT Bangka Belitung dan Universitas Bangka Belitung.
"Dalam kesempatan ini kita menghadirkan 10 petani lidi nipah untuk bertemu dengan Pak Menteri, agar mereka dapat berdialog dengan Pak Menteri," ujarnya.
Elfiyena berharap adanya kunjungan tersebut dapat menjadikan Kota Kapur sebagai satu-satunya sentra lidi nipah di Bangka, meski lidi nipah juga bisa ditemukan di desa lainnya yang ada di Pulau Bangka dan Belitung.
"Hadirnya Pak Menteri ini kita harap Kota Kapur menjadi sentra lidi nipah dan Pak Menteri dapat memberi perhatian dan bantuan terhadap apa yang dibutuhkan petani lidi nipah," ujarnya.
Menurut Elfiyena, masih banyak kendala yang dihadapi para petani dalam mengumpulkan lidi nipah ini, salah satunya transportasi seperti perahu sangat dibutuhkan agar memberi kemudahan para petani mengumpulkan lidi nipah.
Selain itu, harga yang diterima para petani dari pengepul belum sesuai karena hanya Rp 4.500 perkilo. Petani layak menerima harga sedikit lebih tinggi agar mereka terus bersemangat mengumpulkan lidi nipah ini.
"Lidi nipah ini menjadi solusi masyarakat kota kapur yang terdampak pandemi COVID-19. Kendala lain yang mereka alami, kita harap dapat perhatian dan bantuan dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020