Seorang demonstran membakar diri di depan gedung parlemen Swiss di Bern, Senin, menyusul protes terhadap kebijakan suaka negara tersebut.
Polisi membenarkan insiden di Bundesplatz, di mana seorang pria mengalami luka bakar dan dilarikan ke rumah sakit.
"Tampaknya pria ini melukai diri, tetapi itu yang akan kami bahas nanti," kata juru bicara Kepolisian.
Pria, yang namanya tak disebutkan itu, tidak mengalami luka parah yang mengancam jiwa, katanya.
Tim medis, petugas pemadam kebakaran serta polisi dipanggil ke lokasi kejadian usai insiden yang terjadi sekitar pukul 4 sore waktu setempat, Senin.
Di Swiss, di mana 38 persen dari 8,6 juta penduduk terdiri atas warga asing dan naturalisasi, migrasi dan suaka menjadi topik kontroversial.
Para demonstran menuntut perlakuan adil dan hak untuk bekerja bagi para pencari suaka. Mereka juga mendesak dihentikannya isolasi individu di pusat pengungsi.
Swiss akan menggelar referendum pada September guna membatasi pergerakan bebas warga dengan Uni Eropa.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Polisi membenarkan insiden di Bundesplatz, di mana seorang pria mengalami luka bakar dan dilarikan ke rumah sakit.
"Tampaknya pria ini melukai diri, tetapi itu yang akan kami bahas nanti," kata juru bicara Kepolisian.
Pria, yang namanya tak disebutkan itu, tidak mengalami luka parah yang mengancam jiwa, katanya.
Tim medis, petugas pemadam kebakaran serta polisi dipanggil ke lokasi kejadian usai insiden yang terjadi sekitar pukul 4 sore waktu setempat, Senin.
Di Swiss, di mana 38 persen dari 8,6 juta penduduk terdiri atas warga asing dan naturalisasi, migrasi dan suaka menjadi topik kontroversial.
Para demonstran menuntut perlakuan adil dan hak untuk bekerja bagi para pencari suaka. Mereka juga mendesak dihentikannya isolasi individu di pusat pengungsi.
Swiss akan menggelar referendum pada September guna membatasi pergerakan bebas warga dengan Uni Eropa.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020