Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong terbentuknya desa wisata berbasis budaya guna membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari sektor pariwisata.

"Kami akan mendorong Desa Tempilang, Kecamatan Tempilang sebagai desa wisata berbasis budaya, sebagai langkah awal kami sudah melaksanakan diskusi kelompok untuk penelitian pengembangan strategi sebagai dasar atau pijakan untuk pengembangan desa tersebut sebagai desa wisata," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat Hendra Jaya di Mentok, Senin.

Forum grup diskusi yang diselenggarakan melibatkan para peneliti dari Lembaga Penelitian Universitas Bangka Belitung dan Universitas Terbuka bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat dan Badan Perencanaan Pembangunan daerah setempat dengan menampilkan studi percontohan Desa Ubud Bali sebagai desa wisata berbasis budaya.

"Dalam diskusi ini kami juga melibatkan para pengurus Badan Pengelola Geopark Bangka Barat, dan beberapa kepala desa di kecamatan tersebut untuk menyamakan persepsi pola pengembangan desa wisata berbasis budaya," katanya.

Menurut Hendra, pemerintah daerah menyambut baik dan mendukung program penelitian terhadap objek wisata berbasis budaya tersebut sebagai tahap awal perencanaan pembangunan yang nantinya akan berdampak baik terhadap peningkatan perekonomian masyarakat.

Dia mengatakan, perencanaan akan berjalan dengan baik dan penting dengan tetap mengacu pada Undang Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Dalam aturan tersebut menyatakan Pemerintah Daerah berperan aktif sebagai pelindung, pengembangan, pemanfaatan, serta pembinaan nilai-nilai budaya daerah dengan mengedepankan 10 poin penting objek pemajuan kebudayaan, yaitu tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan dan olahraga tradisional.

"Dengan mengacu pada 10 poin itu tentunya dapat menjadikan landasan berpikir untuk membentuk sebuah kawasan wisata berbasis budaya lokal yang berkarakter dan memiliki identitas daerah," katanya.

Untuk melengkapi terbentuknya desa wisata berbasis budaya di daerah itu, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat saat ini juga sedang melakukan proses pengajuan Benteng Kota Tempilang menjadi salah satu cagar budaya Bangka Barat.

"Proses pemberkasan untuk pengajuan cagar budaya sedang berjalan dan kami targetkan pada September 2020 bisa selesai," katanya.

Kegiatan forum kelompok diskusi yang digelar di Gedung pertemuan Desa Bentengkota, Kecamatan Tempilang tersebut mendapat perhatian positif dari warga dan perangkat pemerintah desa setempat dan diharapkan realisasi akhir dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat Tempilang.

"Dengan adanya koordinasi antarlini yang baik, mulai dari pemerintah desa, daerah dan pemerintah pusat, kegiatan diharapkan berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang baik terhadap promosi budaya lokal serta terwujudnya kesejahteraan masyarakat Tempilang di masa mendatang," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020