Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya menggencarkan promosi wisata budaya yang ada di desa-desa agar sektor pariwisata semakin tumbuh dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Setiap desa memiliki budaya yang unik dan khas, keberagaman budaya ini yang akan kita unggulkan sebagai daya tarik wisata, kami optimistis upaya ini akan berbuah hasil di masa mendatang, akan semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke daerah ini," kata Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming di Mentok, Rabu.
Ia mengatakan setiap desa di daerah itu memiliki tradisi dan adat istiadat yang beragam dengan waktu pelaksanaan yang berbeda-beda dan terjadwal rutin setiap tahun.
Selain keragaman budaya, menurut dia, sebagian besar desa yang ada di daerah itu juga memiliki sumber daya alam yang potensial untuk terus dikembangkan menjadi destinasi wisata.
"Contohnya Desa Kundi, selain memiliki tradisi yang sudah cukup terkenal yaitu Sedekah Kapong Kundi Bersatu, desa tersebut juga memiliki objek yang bisa menjadi daya tarik wisatawan," ujarnya.
Desa Kundi memiliki sumber air hangat di Dusun Aekanget, hutan mangrove Airmenduyung, lokasi memancing di perairan Karangaji dan lainnya.
"Potensi-potensi itu cukup menarik dan akan menjadi andalan yang bisa dikelola untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kundi dan Bangka Barat," katanya.
Selain itu, kata dia, Sedekah Kapong Kundi Bersatu yang sudah dilaksanakan turun temurun sudah cukup dikenal masyarakat di Babel bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk meningkatkan jumlah wisatawan ke daerah itu.
Perayaan pesta adat di Desa Kundi ini akan terus didukung Pemkab Bangka Barat agar di tahun-tahun berikutnya bisa dilaksanakan lebih semarak dengan tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi yang ada di dalamnya.
"Kami berharap kegiatan ini selain bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah juga bisa menjadi sarana meningkatkan kebersamaan warga dan memberikan manfaat bagi pembangunan pariwisata di daerah ini," katanya.
Camat Simpang Teritip Syamsuri mengatakan, Sedekah Kapong Kundi Bersatu merupakan perwujudan rasa syukur masyarakat Suku Jerieng yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun yang lalu.
"Sedekah Kapong ini sudah lebih dari 70 tahun. Filosofinya bahwa kita memiliki budaya yang beragam, namun di dalamnya ada nilai-nilai yang tidak boleh dilanggar. Dalam rangkaian adat ini juga ada silat kampung budaya jering yang cukup unik," katanya.
Ia berharap warga setempat tetap mempertahankan dan melestarikan tradisi tersebut agar bisa diwariskan kepada generasi berikutnya.