Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sedang menyiapkan masa transisi pembelajaran di sekolah dengan sistem tatap muka tingkat SMP dalam rangka menyikapi Surat Keputusan Bersama empat Menteri tentang Panduan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19.
"Prinsipnya semua merekomendasikan sesuai SKB empat Menteri tersebut dan kebetulan Pangkalpinang memasuki zona kuning, artinya bisa membuka aktivitas sekolah. Namun sebelum kita buka protokol kesehatan, perlu kita persiapkan dengan baik di satuan pendidikan. Untuk satu bulan awal (September) masa transisi kita buka untuk SMP," Kata Plt Kadis Dikbud Kota Pangkalpinang, Eddy Supriadi, Kamis.
Baca juga: Gubernur Babel pantau kesiapan SMA terapkan belajar tatap muka
Ia mengatakan, dibukanya suatu sekolah di dahulukan dengan catatan pengajuan proposal kesehatan, untuk melihat sejauh mana kesiapan sekolah yang bersangkutan.
"Setelah mengajukan proposal kesehatan maka Disdikbud Kota Pangkalpinang akan melakukan supervisi kepada satuan pendidikan tersebut," ujarnya.
Terkait dengan kurikulum Disdikbud Kota Pangkalpinang akan mengatur formulasinya dengan baik. Pelaksanaan pembelajarannya tidak dibuat untuk mengejar kurikulum yang telah beberapa bulan terlewati, tetapi pembelajarannya yang akan disesuaikan dengan adaptasi kebiasaan baru, mengingat setelah sekian lama siswa tidak bersekolah.
"Rencananya menurut perhitungan, akan kami rumuskan dan akan kami cek ricek ke satuan pendidikan. Setelah itu baru kita lihat sekolah mana yang sudah siap bisa kita simulasikan masa transisi," katanya.
Setelah pelaksanaan masa transisi sekolah tatap muka tingkat SMP ini dipandang berhasil menurut pemantauan tim Disdikbud Kota Pangkalpinang, Dinkes dan pemangku kepentiangan yang terkait, maka kegiatan ini akan dilanjutkan dengan pembelajaran tatap muka pada aktivitas kehidupan baru.
Dan berikutnya akan dilanjutkan dengan simulasi masa transisi sekolah tatap muka tingkat sekolah dasar (SD), dan jenjang dibawahnya, yaitu TK dan PAUD secara bertahap.
"Yang terpenting dalam pelaksanaan masa transisi sekolah tatap muka ini adalah mengikuti protokol kesehatan dan ketentuan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Prinsipnya semua merekomendasikan sesuai SKB empat Menteri tersebut dan kebetulan Pangkalpinang memasuki zona kuning, artinya bisa membuka aktivitas sekolah. Namun sebelum kita buka protokol kesehatan, perlu kita persiapkan dengan baik di satuan pendidikan. Untuk satu bulan awal (September) masa transisi kita buka untuk SMP," Kata Plt Kadis Dikbud Kota Pangkalpinang, Eddy Supriadi, Kamis.
Baca juga: Gubernur Babel pantau kesiapan SMA terapkan belajar tatap muka
Ia mengatakan, dibukanya suatu sekolah di dahulukan dengan catatan pengajuan proposal kesehatan, untuk melihat sejauh mana kesiapan sekolah yang bersangkutan.
"Setelah mengajukan proposal kesehatan maka Disdikbud Kota Pangkalpinang akan melakukan supervisi kepada satuan pendidikan tersebut," ujarnya.
Terkait dengan kurikulum Disdikbud Kota Pangkalpinang akan mengatur formulasinya dengan baik. Pelaksanaan pembelajarannya tidak dibuat untuk mengejar kurikulum yang telah beberapa bulan terlewati, tetapi pembelajarannya yang akan disesuaikan dengan adaptasi kebiasaan baru, mengingat setelah sekian lama siswa tidak bersekolah.
"Rencananya menurut perhitungan, akan kami rumuskan dan akan kami cek ricek ke satuan pendidikan. Setelah itu baru kita lihat sekolah mana yang sudah siap bisa kita simulasikan masa transisi," katanya.
Setelah pelaksanaan masa transisi sekolah tatap muka tingkat SMP ini dipandang berhasil menurut pemantauan tim Disdikbud Kota Pangkalpinang, Dinkes dan pemangku kepentiangan yang terkait, maka kegiatan ini akan dilanjutkan dengan pembelajaran tatap muka pada aktivitas kehidupan baru.
Dan berikutnya akan dilanjutkan dengan simulasi masa transisi sekolah tatap muka tingkat sekolah dasar (SD), dan jenjang dibawahnya, yaitu TK dan PAUD secara bertahap.
"Yang terpenting dalam pelaksanaan masa transisi sekolah tatap muka ini adalah mengikuti protokol kesehatan dan ketentuan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan," ujarnya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020