Toboali (Antara Babel) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung (Babel), Rudi Hartono akan menindak tegas dokter spesialis rangkap jabatan karena mengganggu pelayanan medis kepada warga di daerah itu.
"Apabila ditemukan ada dokter spesialis yang rangkap jabatan maka dokter tersebut langsung diputus kontrak kerja," katanya di Toboali, Selasa.
Selama ini, kata dia, ada isu dokter spesialis yang bertugas di RSUD Bangka Selatan menjadi salah satu PNS di Kabupaten lain dan ini jelas melanggar aturan yang berlaku.
"Kami belum melakukan pengecekan lebih lanjut kebenaran isu ini, namun untuk membuktikan secara konkret maka akan dilakukan pengecekan dan penyelidikan," katanya.
Menurut dia, apabila terbukti adanya dokter spesialis yang merangkap jabatan tentu akan diputuskan kontrak kerjanya, nanti Januari 2015 akan segera dievaluasi mengenai adanya rangkap jabatan ini.
"Jika memang ada dokter yang rangkap jabatan, ini cukup disayangkan karena pelayanan kesehatan kepada warga tidak optimal karena dokter bersangkutan tidak ada di tempat atau tidak terkonsentrasi melayani pasien karena adanya kerja lainnya," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini jumlah dokter spesialis yang bertugas di RSUD Bangka Selatan sebanyak empat orang yang terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis kandungan, spesialis anak, dan spesialis ahli bedah.
"Saat ini RSUD masih berstatus rumah sakit dengan tipe C, jadi untuk meningkatkan status ini maka dibutuhkan dua orang lagi dokter spesialis," ujarnya.
Namun demikian, kata dia, kami mendapat predikat sebagai juara satu rumah sakit sayang ibu dan anak, rencananya Rabu (17/12) ke Jakarta untuk menerima penghargaan itu.
Selain itu, fasilitas RSUD telah mendapatkan fasilitas baru seperti mobil ambulans, generator set untuk listrik juga alat-alat laboratorium.
"Semoga dengan adanya peralatan pendukung rumah sakit ini, dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat, sehingga pelayanan dapat berjalan maksimal dan masyarakat dapat menikmati pelayanan rumah sakit yang lebih baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
"Apabila ditemukan ada dokter spesialis yang rangkap jabatan maka dokter tersebut langsung diputus kontrak kerja," katanya di Toboali, Selasa.
Selama ini, kata dia, ada isu dokter spesialis yang bertugas di RSUD Bangka Selatan menjadi salah satu PNS di Kabupaten lain dan ini jelas melanggar aturan yang berlaku.
"Kami belum melakukan pengecekan lebih lanjut kebenaran isu ini, namun untuk membuktikan secara konkret maka akan dilakukan pengecekan dan penyelidikan," katanya.
Menurut dia, apabila terbukti adanya dokter spesialis yang merangkap jabatan tentu akan diputuskan kontrak kerjanya, nanti Januari 2015 akan segera dievaluasi mengenai adanya rangkap jabatan ini.
"Jika memang ada dokter yang rangkap jabatan, ini cukup disayangkan karena pelayanan kesehatan kepada warga tidak optimal karena dokter bersangkutan tidak ada di tempat atau tidak terkonsentrasi melayani pasien karena adanya kerja lainnya," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini jumlah dokter spesialis yang bertugas di RSUD Bangka Selatan sebanyak empat orang yang terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis kandungan, spesialis anak, dan spesialis ahli bedah.
"Saat ini RSUD masih berstatus rumah sakit dengan tipe C, jadi untuk meningkatkan status ini maka dibutuhkan dua orang lagi dokter spesialis," ujarnya.
Namun demikian, kata dia, kami mendapat predikat sebagai juara satu rumah sakit sayang ibu dan anak, rencananya Rabu (17/12) ke Jakarta untuk menerima penghargaan itu.
Selain itu, fasilitas RSUD telah mendapatkan fasilitas baru seperti mobil ambulans, generator set untuk listrik juga alat-alat laboratorium.
"Semoga dengan adanya peralatan pendukung rumah sakit ini, dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat, sehingga pelayanan dapat berjalan maksimal dan masyarakat dapat menikmati pelayanan rumah sakit yang lebih baik," katanya.
Editor : Aprionis
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014