Pangkalpinang (ANTARA Babel) - PT Timah (Persero) Tbk meluncurkan Kapal Bor Geotin 3 untuk mengeksplorasi cadangan timah di lepas pantai Bangka dan Kundur.

"Kapal Bor Geotin 3 ini akan menjadi salah satu kekuatan armada eksplorasi laut untuk mendapatkan penambahan cadangan timah," kata Direktur Utama PT Timah Tbk Sukrisno di Pangkalpinang, Rabu.

Sukrisno menambahkan, kekuatan armada laut untuk eksplorasi dibutuhkan untuk mengimplementasikan kebijakan perusahaan dalam usaha meningkatkan produksi dan eksploitasi ijin usaha pertambangan (IUP) laut, yakni "Go offshore, go deeper" atau "Menuju lepas pantai, masuk lebih dalam".

"Perusahaan memikirkan pertambangan yang berkelanjutan, jadi kami selalu berorientasi ke masa depan, dengan kapal ini, kami akan mengandalkan produksi bijih timah dari lepas pantai," kata dia.

Kapal Bor Geotin 3 tersebut dirancang oleh PT DAK-perusahaan anak PT Timah Tbk yang dibantu oleh Biro Klasifikasi Indonesia.

Sementara itu, rancangan mesin peralatan bor dibuat oleh PT Timah eksplomin dengan pendampingan oleh Galangan Kapal Conrad Belanda.

Kapal tersebut mampu melakukan pengeboran hingga 100 meter pada kedalaman air 35 meter.

Kapal Bor Geotin 3 rencananya akan beroperasi di wilayah laut Bangka seperti Laut Penganak dan Laut Air Kantung, juga Laut Kundur Barat yang diperkirakan mempunyai cadangan baru pasir timah.

"Hasil penemuan cadangan laut dalam dari kapal Bor Geotin 3 akan diperuntukkan bagi Kapal Keruk Dalam atau Bucket Wheel Dredge (BWD) untuk kemudian dieksploitasi," kata dia.

Sebelum pengoperasian Kapal Bor Geotin 3, eksplorasi timah di lepas pantai dilakukan dengan mengandalkan Kapal Bor Geotin 1 dan 2.

"Dengan adanya kapal Bor Geotin 3, perusahaan telah memiliki dua kapal bor yang khusus mencarii cadangan di laut dalam, dan Kapal Bor Geotin 1 lebih difungsikan untuk mencari cadangan di kedalaman air kurang dari 30 meter dengan kemampuan penetrasi efektif kedalaman sampai 55 meter.

Anggaran dana pembuatan Kapal Bor Geotin 3 sebesar Rp38 miliar dengan realisasi sebesar Rp37,1 miliar. Pembuatan dilakukan tepat waktu selama satu tahun sejak pertengahan 2011.

Pewarta: Ida Nurcahyani

Editor : Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012