Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan meresmikan rumah produksi kopi geddong di Desa Lampur, guna mendorong perekonomian masyarakat di tengah pendemi COVID-19.

"Saya sangat mendukung petani mengembangkan tanaman kopi ini untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi," kata Erzaldi Rosman Djohan usai meresmikan rumah produksi kopi geddong di Desa Lampur, Senin.

Ia mengatakan rumah produksi kopi geddong yang dikelola oleh Forum Masyarakat Petani (Formap) Desa Lampur, Kabupaten Bangka, memiliki cita rasa yang khas dan tidak kali nikmatnya dibandingkan kopi daerah lainnya.

"Sudah menjadi kewajiban kami untuk terus mendorong petani terus menanami hutan produksi dengan berbagai jenis komoditi, salah satunya komoditi kopi. Oleh karena itu, pada 2021 pemprov menargetkan penanaman kopi seluas 1.500 hektare untuk wilayah Kabupaten Bangka, Belitung Timur, dan Bangka Tengah," ujarnya.

Menurut dia untuk menjaga kualitas kopi ini, petani menggunakan bibit unggul.

"Jangan terlalu nafsu menanam jika asal usul bibit belum jelas, upayakan menanam bibit dengan bimbingan penyuluh pertanian maupun BNPT," katanya.

Ia produksi kopi lokal dapat memenuhi kebutuhan lokal dan untuk merebut pasar, harus benar-benar dipastikan produksi kopi Babel punya kelebihan serta memiliki ciri khas. Apalagi kopi geddong ini, merupakan kopi organik. Budi daya kopi ini juga menggunakan pupuk organik. Dengan ciri khas tersebut, mereka sudah punya pasar sampai ke Bali, Banten, Semarang, dan Bandung.

"Saya yakin usaha ini akan semakin luas. Kehadiran Formap ini dapat serius menangani komunitas petani kopi dan bisa menjadi mitra pemerintah dalam mengembangkan komoditi kopi di Babel," ujarnya.

Ketua Formap Babel, M. Syarif mengatakan kelompoknya sudah menanam kopi di areal seluas 400 haktare. Selain itu kita sudah memyediakan bibit untuk kopi untuk 700 hektare dan target 2021 bisa menanam sampai dengan 3.500 hektare.

"Melalui forum ini kami memberikan edukasi mulai dari pembibitan, penanaman sampai pada pengolahan, dan cara memproduksi kopi kepada petani," ungkapnya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020