Facebook Inc melarang iklan di situs mereka, termasuk Instagram, yang menyudutkan pemilu, seperti pemungutan suara palsu atau hasil penghitungan suara tidak sah.

Facebook juga melarang klaim yang menyatakan pemenang sebelum penghitungan suara resmi selesai, dikutip dari Reuters, Kamis.

Larangan ini keluar tidak lama setelah debat calon presiden Amerika Serikat, petahana Donald Trump (Partai Republik) dan Joe Biden (Demokrat), yang disiarkan di televisi.

Trump mengklaim pemilihan umum pada 3 November nanti akan "dicurangi".

Facebook dikritik karena mereka tidak melakukan pengecekan fakta lebih jauh untuk iklan politik dan misinformasi.

Jejaring media sosial terbesar di dunia tersebut mengatakan larangan terbaru untuk iklan tentang pemilu ini mencakup delegetimasi terhadap metode yang sah untuk pemungutan suara.

 

Pewarta: Natisha Andarningtyas

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020