Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Markas Besar TNI Angkatan Laut melalui rapat virtual membahas rencana pembangunan dalam meningkatkan kapasitas alur pelayaran kapal di Pelabuhan Belinyu Kabupaten Bangka yang mengalami pendangkalan.
"Di beberapa titik tertentu Pelabuhan Belinyu terjadi pendangkalan yang mengakibatkan alur keluar masuk kapal ke dermaga tersebut tidak optimal," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan kegiatan rapat peningkatan kapasitas Pelabuhan Belinyu dengan Paban VI Binkuat Sopsal Mabes TNI AL, Kolonel (Laut) Prio Budi Leksono, untuk menyamakan persepsi dan sinkronisasi terkait rencana pembangunan pelabuhan yang akan dilakukan oleh Pemprov Kepulauan Bangka Belitung bersama Danlanal Babel.
"Kita harus sama persepsi dan komitmen dalam mempercepat pembangunan pelabuhan di tempat yang sangat strategis untuk jalur pelayaran, baik komersial untuk peningkatan ekonomi masyarakat maupun kapal TNI Angkatan Laut yang operasinya di wilayah Indonesia Bagian Barat," ujarnya.
Ia berharap Mabes TNI AL dalam waktu dekat dapat melakukan survey untuk mengetahui hal yang harus dilakukan dari rencana selanjutnya.
"Dengan survei itu kita bisa tahu apakah harus menghilangkan obstacles atau batu penghambat, atau mengubah rencana jalur masuk keluar kapal," katanya.
Selain itu, diharapkan sinergi dari seluruh pihak termasuk KSOP, PT Pelindo maupun PT Timah untuk melakukan survey ini.
Paban VI Binkuat Sopsal Mabes AL, Kolonel (Laut) Prio Budi Leksono mengatakan rapat ini dilaksanakan untuk mendapatkan perencanaan yang sebaik dan secepat mungkin atas pembangunan yang dimaksud.
"Kami harus melakukan perencanaan awal yaitu melalui survey lebih detail untuk mendapatkan pemetaan sehingga dapat mengambil langkah selanjutnya apakah harus menghilangkan hambatan atau mengubah jalur," katanya.
Selain itu, pihaknya juga harus melihat seluruh kesiapan dan sarana prasarana yang ada di Pelabuhan Belinyu.
"Kami akan datang ke Bangka Belitung bersama tim untuk melihat secara langsung," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Di beberapa titik tertentu Pelabuhan Belinyu terjadi pendangkalan yang mengakibatkan alur keluar masuk kapal ke dermaga tersebut tidak optimal," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan kegiatan rapat peningkatan kapasitas Pelabuhan Belinyu dengan Paban VI Binkuat Sopsal Mabes TNI AL, Kolonel (Laut) Prio Budi Leksono, untuk menyamakan persepsi dan sinkronisasi terkait rencana pembangunan pelabuhan yang akan dilakukan oleh Pemprov Kepulauan Bangka Belitung bersama Danlanal Babel.
"Kita harus sama persepsi dan komitmen dalam mempercepat pembangunan pelabuhan di tempat yang sangat strategis untuk jalur pelayaran, baik komersial untuk peningkatan ekonomi masyarakat maupun kapal TNI Angkatan Laut yang operasinya di wilayah Indonesia Bagian Barat," ujarnya.
Ia berharap Mabes TNI AL dalam waktu dekat dapat melakukan survey untuk mengetahui hal yang harus dilakukan dari rencana selanjutnya.
"Dengan survei itu kita bisa tahu apakah harus menghilangkan obstacles atau batu penghambat, atau mengubah rencana jalur masuk keluar kapal," katanya.
Selain itu, diharapkan sinergi dari seluruh pihak termasuk KSOP, PT Pelindo maupun PT Timah untuk melakukan survey ini.
Paban VI Binkuat Sopsal Mabes AL, Kolonel (Laut) Prio Budi Leksono mengatakan rapat ini dilaksanakan untuk mendapatkan perencanaan yang sebaik dan secepat mungkin atas pembangunan yang dimaksud.
"Kami harus melakukan perencanaan awal yaitu melalui survey lebih detail untuk mendapatkan pemetaan sehingga dapat mengambil langkah selanjutnya apakah harus menghilangkan hambatan atau mengubah jalur," katanya.
Selain itu, pihaknya juga harus melihat seluruh kesiapan dan sarana prasarana yang ada di Pelabuhan Belinyu.
"Kami akan datang ke Bangka Belitung bersama tim untuk melihat secara langsung," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020