Pemerintah Provinsi  Kepulauan Bangka Belitung mendukung pengembangan tanaman porang melalui kultur jaringan, yang akan melibatkan siswa SMK di Babel. 

"Tanaman porang saat ini menjadi salah satu komoditias ekspor sehingga di beberapa daerah tanaman porang mulai dibudidayakan," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman saat memimpin rapat teknis terkait kultur jaringan tanaman porang melalui video conference, Rabu.

Ia mengatakan, tanaman porang bisa dijadikan salah satu alternatif komoditi ekspor dari Bangka Belitung. Oleh karena itu Pemprov Babel akan menjalin kerjasama dengan offtaker yang bersedia menampung hasil panen tanaman porang. 

"Selain itu, kita akan terus memberikan pendampingan kepada petani mulai dari penggunaan bibit sampai kepada pemasarannya," ujarnya.

Penprov Babel juga akan menggandeng perbankan pemerintah dalam penyediaan modal serta melakukan pemberdayaan  siswa-siswi SMK untuk menyediakan pasokan bibit melalui proses kultur jaringan. 

"Ketersediaan bibit sampai saat ini sudah ada sekitar 500 ha, tentunya jumlah ini belum mencukupi. Pemerintah akan melibatkan siswa SMK, mereka akan memproduksi bibit tanaman porang melalui kultur jaringan di laboratorium sekolah masing-masing. Mereka akan didampingi oleh offtaker, dinas pertanian dan BPTP," ujarnya.

Tanaman porang merupakan tanaman umbi-umbian, jika diolah bisa menjadi bahan baku tepung. Berdasarkan info dari website pertanian.go.id, tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan karena punya peluang yang cukup besar untuk diekspor. 

Berdasarkan catatan Badan Karantina Pertanian, tahun 2018 mencatat ada 254 ton yang telah diekspor ke Cina, Jepang, Vietnam, Australia dengan nilai ekspor mencapai Rp 11,31 miliar. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Juaidi, mengatakan bahwa rencana pengembangan tanaman porang harus direncanakan secara matang sehingga nanti akan terus berkelanjutan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni, offtaker, keberadaan pabrik, ketersediaan bibit serta pemberdayaan siswa-siswi SMK. Kita harus bisa menganalisis kebutuhan bibit maupun jumlah produksi apakah nanti mampu memenuhi permintaan pabrik. 

"Selain itu, kita juga sudah mulai melakukan observasi dan pengadaan sarana dan prasarana laboratorium pengadaan kultur jaringan tanaman porang," ujarnya.

Sedangkan Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Pemprov Babel, Saiful Bahri mengatakan bahwa pihaknya akan langsung melakukan supervisi, observasi awal kelengkapan sarana dan prasarana di SMK serta akan melakukan pelatihan dengan didampingi oleh Dinas Pertanian dan BPTP.

Turut hadir dalam kegiatan yakni kepala Dinas Pertanian Pemprov Babel, Kepala UPTD Balai Benih Pertanian Babel, Kepala BPTP Kepulauan Babel dan Kepala SMK Babel.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020