Sejumlah petani di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mulai menanam jagung manis menjelang tahun baru karena dipastikan permintaan jagung manis akan meningkat pada malam pergantian tahun.

"Biasanya pada pergantian malam tahun baru masyarakat akan berbondong-bondong membakar jagung dipastikan permintaan jagung juga meningkat," kata salah seorang petani jagung, Yulhaidir di Dusun Air Rembikang, Sijuk, Belitung Selasa.

Menurut dia, budidaya tanaman jagung menjelang pergantian tahun merupakan peluang musiman yang selalu dimanfaatkan oleh petani di wilayah itu guna mendapatkan penghasilan tambahan.

"Terutama di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini kami berharap permintaan tetap stabil dan harga jagung juga bisa menguntungkan petani," ujarnya.

Ia menyebutkan, pada lahan seluas satu hektare yang telah ditanaminya jagung maka diperkirakan akan menghasilkan sebanyak 700 kilogram hingga satu ton jagung manis ketika musim panen nanti.

"Kalau waktu hingga panen diperkirakan sekitar 70 sampai 80 hari lamanya jadi sekarang hitungannya sudah tepat kalau kemarin masih belum berani tanam jagung karena belum hujan. Sekarang sudah turun hujan artinya tanah sudah menyerap hujan dan bisa ditanam jagung," katanya.

Sedangkan kendala yang biasanya sering dihadapi para petani jagung adalah kondisi angin kencang yang dikhawatirkan menggugurkan bunga jagung ketika sedang berkembang sehingga mengakibatkan gagal panen.

"Kalau hama, kami tidak takut karena masih bisa ditanggulangi yang kami takutkan itu angin kencang kemudian merontokan bunga jagung sehingga berpotensi gagal panen," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang petani jagung lainnya di Desa Tani Air Merbau, Iwan menyebutkan para petani memilih tetap menanam jagung menjelang tahun baru karena hasilnya lebih menjanjikan.

"Tanaman jagung ini merawatnya mudah kemudian harganya juga lumayan tinggi bisa mencapai Rp12 ribu per kilogramnya jadi ini prospeknya cerah bagi petani terutama di musim tahunan seperti ini," katanya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020