Pangkalpinang, 7/2 (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel), pada 2013 kembali mendapatkan insentif sapi bunting sebesar Rp1 miliar untuk meningkatkan populasi ternak sapi di daerah itu.

         "Selama ini, program insentif sapi bunting ini berhasil meningkatkan kesadaran petani untuk mengembangkan peternakan sapi, seiring meningkatnya angka kelahiran sapi dan menurunnya angka kematian anak sapi," ujar Kasi Produksi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Babel, Gusvayetti di Pangkalpinang, Kamis.

         Ia menjelaskan, total bantuan insentif sapi bunting 2013 sebesar Rp1.080.000.000,- berasal dari bantuan sosial (Bansos) Kementerian Pertanian dalam upaya mempercepat daerah berswasembada daging 2015.

         "Bantuan bansos sapi bunting ini akan disalurkan kepada enam kelompok ternak sapi yang tersebar di Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Barat dan Belitung, namun kami belum menerima target sapi bunting yang mendapatkan insentif di enam kelompok ternak sapi," ujarnya.

         Ia mengatakan, bantuan insentif kepada peternak yang memiliki sapi bunting ini sangat mempengaruhi pola pemeliharaan sapi yang lebih baik, sehingga tingkat kelahiran sapi yang hidup cukup tinggi.

         "Jumlah kelahiran sapi bunting 2012 mencapai 800 ekor lebih atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya hanya 540 ekor, pada akhirnya populasi ternak sapi akan terus meningkat," ujarnya.

         Jumlah populasi ternak sapi di Bangka Belitung hingga Juni 2012 mencapai 8.405 ekor atau meningkat dibanding 2011 sebanyak 7.733 ekor tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.

         "Saat ini, kami belum menerima laporan populasi ternak sapi 2012 dari dinas pertenakan kabupaten/kota dan mudah-mudahan dalam waktu dekat ini kami sudah mendapatkan populasi sapi tahun lalu," ujarnya.

          Menurut dia, dengan adanya program sapi bunting ini, mempermudah pengawasan dan pendataan populasi ternak sapi.

         "Kesadaran peternak untuk melaporkan kebuntingan dan kelahiran sapi tinggi, jika mereka tidak melapor tentu mereka tidak akan mendapatkan insentif," ujarnya.

         Ia mengatakan, sasaran penerima insentif adalah peternak anggota kelompok atau bukan anggota kelompok dalam satu wilayah yang memiliki ternak sesuai kriteria yang ditetapkan apabila jumlah ternak dalam kelompok belum mencapai target.

         "Program ini jelasnya untuk menjaga dan menyelamatan induk sapi produktif dari pemotongan, sehingga akan mempercepat populasi ternak sapi dan kesejahteraan petani," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013