Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) membuka 20 posko pengaduan konsumen di sejumlah pusat perbelanjaan tradisional dan modern selama pandemi COVID-19 guna melindungi masyarakat dari produk tidak layak konsumsi.

"Saat ini baru tiga dari 20 posko pengaduan konsumen yang didirikan selama pandemi COVID-19," kata Kepada Bidang Perlindungan Konsumen dan Kemetrologian Disperindag Provinsi Kepulauan Babel Fadjri Djagahitam di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan tiga posko pengaduan konsumen yang telah dibangun terdapat di tiga titik yaitu Pasar Sungai Selan, Puncak Mall Sungailiat, dan Puncak Mall Pangkalpinang, sementara sisanya akan dibangun di pasar tradisional dan modern di Pulau Bangka.

"Dengan adanya posko ini tentunya akan memudahkan konsumen mengadukan pelayanan dan produk tidak layak konsumsi atau rusak yang dijual di pasar tradisional dan modern," ujarnya.

Menurut dia, keberadaan posko ini sangat penting untuk melindungi konsumen dari ekses negatif pemakaian barang dan/atau jasa yang berasal dari barang dan jasa yang tidak memenuhi persyaratan aspek keamanan, keselamatan, dan kesehatan. Kemudian menyediakan wadah untuk menampung pengaduan konsumen dan memberikan informasi kepada masyarakat selaku konsumen mengenai hak-hak dan kewajibannya.

"Kami berharap dengan adanya pos layanan pengaduan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengadukan atau melaporkan pelanggaran yang terjadi terkait dengan barang atau jasa yang beredar sehingga hak-hak mereka sebagai konsumen dapat terlindungi," katanya.

Kepala Seksi Kelembagaan dan Pemberdayaan Konsumen Disperindag Babel Zurista mengatakan pembentukan pos pengaduan tahun ini hanya bisa dilaksanakan di sejumlah pasar tradisional dan pasar modern yang berada di Pulau Bangka yang terdiri satu kota dan empat kabupaten yaitu Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, dan Bangka Selatan, karena pandemi COVID-19.

"Pembangunan pos ini juga sebagai langkah mencegah penyebaran virus corona di Pulau Bangka yang semakin meningkat dibandingkan Pulau Belitung," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020