Pangkalpinang (Antara Babel) - Koordinator Forum Masyarakat Bangka Belitung, Agus Adaw mempertanyakan janji DPRD Provinsi Bangka Belitung memperjuangkan kontribusi bagi pemerintah daerah dari perdagangan timah batangan di Indonesia Commodity Derivatif Exchange (ICDX).

"Satu bulan yang lalu kami telah datang ke DPRD Provinsi Babel untuk meminta para wakil rakyat memperjuangkan kontribusi dari ICDX untuk pemerintah daerah. Namun sampai sekarang belum ada kejelasannya," ujarnya di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan, dalam pertemuan pada 2 Desember lalu Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya dan Wakil Ketua Dedi Yulianto berjanji akan memperjuangkan kontribusi untuk pemerintah daerah dari aktivitas perdagangan di ICDX.

"Sekarang kami minta kejelasannya, bagaimana perjuangannya. Kemarin DPRD berjanji akan memanggil komisaris ICDX, Fenny Widjaya untuk menanyakan kontribusi ICDX bagi Bangka Belitung sekaligus mengklarifikasi pernyataannya yang seolah melecehkan Gubernur Babel di media massa," katanya.

Ia menuturkan, pernyataan komisaris ICDX perlu diklarifikasi sebab pernyataan yang menanyakan latar pendidikan gubernur saat menanyakan kontribusi ICDX merupakan sifat angkuh dan arogansi.

"Kami menilai ICDX tidak beretika ketika mengeluarkan pernyataan seperti itu. Ditambah lagi ICDX tidak memberi kontribusi yang besar bagi Bangka Belitung dari perdagangan timah batangan. Harusnya daerah penghasil ini sejahtera dari adanya pertambangan dan perdagangan timah di pasar dunia," ujarnya.

Menurut dia, aspirasi yang mereka sampaikan kepada DPRD merupakan aspirasi masyarakat Bangka Belitung yang tidak boleh diremehkan karena menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Jangan anggap remeh aspirasi kami. Ini merupakan bentuk kontrol kami selaku masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat Bangka Belitung," katanya.

Pewarta: Leo Oktaviano

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015