Pangkalpinang (ANTARA) - Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) terus melakukan Sosialisasi Penyelenggaraan Pasar Fisik CPO ke berbagai daerah bersama dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) serta melibatkan pemerintah daerah. Salah satunya, ICDX melakukan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu 22 November 2023.
Yohanes F Silaen, Vice President Bursa CPO Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) dalam keterangan rilis yang diterima di Pangkalpinang, Jumat (24/11), mengatakan, sosialisasi yang kami jalankan ini merupakan langkah strategis ICDX untuk mendorong peningkatan jumlah peserta. Peningkatan jumlah peserta ini menjadi penting, karena pada akhirnya juga akan mendorong pertumbuhan volume transaksi.
Diadakannya sosialisasi di Pontianak ini, karena Provinsi Kalimantan Barat memiliki luas lahan perkebunan kelapa sawit yang luas, dan ini tentunya akan menjadi strategis dalam ekosistem Bursa CPO.
"Para petani serta pabrik pengolahan kelapa sawit tentunya menjadi pemangku kepentingan utama di ekosistem Bursa CPO ini, dan menjadi tugas ICDX untuk memberikan sosialisasi terkait mekanisme perdagangan CPO di Bursa kepada para pemangku kepentingan tersebut," ujarnya.
Dalam kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan di Pontianak ini diikuti 123 perusahaan pabrik pengolahan kelapa sawit. Provinsi Kalimantan Barat memiliki potensi besar dalam industri kelapa sawit nasional.
Data Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyebutkan, saat ini terdapat lahan seluas 3,4 juta hektar lahan kebun kelapa sawit yang sudah memiliki Izin Usaha Perkebunan (IUP). Data dari Badan Pusat Statistik menyebutkan, Provinsi Kalimantan Barat menempati posisi kedua sebagai provinsi di Indonesia yang memiliki luas kebun sawit terbesar di Indonesia.
Dan sebagai informasi, Badan Pusat Statistik pada tahun 2022 menyebutkan luas lahan kebun kelapa sawit diseluruh Indonesia mencapai 14,9 juta hektar.
Yohanes F Silaen menambahkan, kedepan, ICDX akan terus melakukan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan di ekosistem Bursa CPO ini ke berbagai daerah yang menjadi sentra perkebunan kelapa sawit.
"Sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah untuk pelaksanaan CPO, tentunya ICDX juga memiliki tanggung jawab untuk mensukseskan program pemerintah untuk pembentukan harga acuan CPO dunia. Ini akan terus kami upayakan kedepan, dengan mengajak dan melibatkan semua pemangku kepentingan," ujarnya.
ICDX akan terus melakukan upaya untuk meningkatkan jumlah peserta di Bursa CPO. Sampai dengan saat ini, sebanyak 27 peserta yang merupakan gabungan penjual dan pembeli. Jumlah peserta ini mengalami peningkatan dari sebelumnya sebanyak 18 peserta.
"Kami optimis, seiring waktu berjalan jumlah peserta akan mengalami peningkatan," ungkap Yohanes F Silaen.