Kairo (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty pada Minggu menekankan pentingnya memobilisasi dukungan regional dan internasional untuk Suriah di tengah masa transisi.
Hal tersebut disampaikan Abdelatty melalui sambungan telepon kepada mitra-mitranya dari Uni Emirat Arab, Yordania, Irak dan Aljazair, menurut keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Mesir.
Kementerian itu menyatakan pembahasan tersebut berlangsung intensif dengan dipimpin Abdelatty untuk berbagi pandangan atas pembangunan Suriah.
Abdelatty memastikan dukungan Mesir terhadap Suriah dan menghormati kedaulatan negara itu serta kesatuan dan integritas wilayahnya.
Selain itu, Abdelatty menyerukan inisiasi "proses politik inklusif yang menyatukan semua segmen dan komponen rakyat, yang dimiliki dan dipimpin oleh Suriah, tanpa campur tangan eksternal, untuk membuka jalan bagi pemulihan stabilitas di Suriah."
Bashar al-Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim mengambil kendali atas Damaskus pada 8 Desember, mengakhiri rezim Partai Baath yang telah berkuasa sejak 1963.
Perebutan kekuasaan terjadi setelah pejuang Hayat Tahrir al-Sham (HTS) merebut kota-kota penting dalam serangan kilat yang berlangsung kurang dari dua minggu.
Sumber: Anadolu