Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah Bangka Belitung menyiagakan 40 tim reaksi cepat untuk menangani dan mengevakuasi korban bencana selama selama musim hujan.

"Seluruh personel siaga 24 jam untuk membantu korban bencana banjir, angin puting beliung, kecelakaan di laut dan bencana lain," kata Kepala BPBD Bangka Belitung Syahrizal Tanjung di Pangkalpinang, Selasa.

Untuk mempercepat penanggulangan bencana, kata dia, pihaknya meningkatkan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota, dinas sosial, Basarnas dan aparat TNI Angkatn Darat, laut dan udara.

"Kami tidak mengenal hari libur, karena tim ini pada Sabtu dan Minggu tetap bersiaga untuk membantu, mencari dan mengevakuasi korban bencana alam," ujarnya.

Menurut dia, saat ini potensi bencana alam sangat rentan, karena kerusakan lingkungan yang cukup tinggi, misalnya dampak penambangan timah merusak kawasan hutan, terjadi pedangkalan sungai, hutan bakau rusak parah  dan lainnya.

"Selama musim hujan ini, bencana yang paling banyak ditangani yaitu banjir karena sungai tidak mampu lagi menampung curah hujan yang tinggi, pada akhirnya merendam pemukiman warga," ujarnya.

Selain itu, bencana banjir rob atau air pasang laut yang merendam ratusan rumah warga pesisir, karena hutan bakau tidak mampu menahan air pasang laut tersebut.

"Saat ini, hampir seluruh kawasan pantai mengalami abrasi, sehingga diperlukan penanganan yang tepat, misalnya penanaman hutan bakau, pemasangan balok pemecah ombak dan lainnya untuk menekan bencana tersebut," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, diharapkan seluruh instasi pemerintah, perusahaan swasta dan masyarakat untuk saling menjaga lingkungan, karena bencana ini bersumber dari kerusakan lingkungan yang cukup parah," harapnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015